black friday sale

Big christmas sale

Premium Access 35% OFF

Home Page
cover of puasa dimasa kecil
puasa dimasa kecil

puasa dimasa kecil

Tohir Alone

0 followers

00:00-05:44

Kenangan bulan ramadhan dimasa kecil

Audio hosting, extended storage and much more

AI Mastering

Transcription

The speaker recalls fond memories of Ramadhan during their childhood. They remember how their father would buy delicious food and cakes for iftar, but they were only allowed to eat them if they were fasting. Their father also bought fireworks for them to play with after iftar and Maghrib prayer. They would play with the fireworks, sometimes even getting them stuck in trees, which brought them joy. After playing with fireworks, they would get ready for Tarawih prayer at a small mosque called Langgar Nurul Hijrah. After Tarawih prayer, they would play with firecrackers on their way home, sometimes mischievously throwing them at girls who were also coming back from prayer. These memories are cherished as they represent the happiness and atmosphere of Ramadhan during their childhood. They also mention the joy of walking in Balikpapan early in the morning after Fajr prayer, as there were no cars or motorcycles passing by and the streets were filled with people leisurely Apa yang menjadi kenangan indahmu ketika bulan Ramadhan di masa kecil dulu? Jadi masa-masa yang paling ku kenang dan paling indah adalah ketika menjalani Ramadhan di masa kecil di balik bapak bersama kedua orang tua aku dan saudara-saudaraku di rumah kami yang tidak begitu besar namun juga tidak begitu kecil Di bulan Ramadhan, bapakku selalu membeli makanan lauk-lauk enak dan kue-kue buat berbuka puasa keluarga Jadi kalau sampai diantara kami ketahuan tidak berpuasa maka kami dilarang untuk memakan kue berbuka dan tidak kebagian lauk-lauk buat makan karena kue-kue dan lauk-lauk yang enak hanya diberikan kepada anak-anaknya yang berpuasa Selain membelikan lauk-lauk dan kue-kue buat berbuka puasa, bapakku juga membelikan kami kembang api Jadi setelah berbuka puasa dan setelah sholat maghrib kami bermain kembang api Bermain kembang api itu aku rasakan adalah hal yang paling membahagiakan dan sangat aku kenal Kadang bapakku membengkokkan kawat kegangan kembang apinya itu kemudian dilemparkan ke atas pohon Jadi ketika tersangkut di pohon, kami melihatnya dengan riang gembira Jadi itu adalah masalah yang paling indah Jadi kami memaikan kembang api itu dengan memutar-mutarkan tangan, melemparkannya ke pohon Setelah itu setelah bermain kembang api, setelah itu aku bersiap-siap untuk sholat tarawih bersama teman-teman Jadi sholat tarawihnya di sebuah langgar yang bernama Langgar Nurul Hijrah Sebuah langgar kecil ya, tapi selalu dipenuhi oleh jamaah Kemudian setelah sholat tarawih, dalam perjalanan dari pulang sholat tarawih Kami bersama teman-teman itu bermain petasan Kadang teman saya jahil ya, melempar petasan ke arah anak-anak perempuan Ke anak-anak perempuan yang juga pulang dari sholat tarawih Itu adalah hal-hal yang paling aku ingat dan paling penuh kebahagiaan Nuansanya benar-benar melekat di hati nuansa ramadhan Benar-benar gimana itu tidak bisa tergantikan Dan juga yang paling terasa nuansa ramadhannya itu Atau kesat ramadhannya itu adalah ketika berkepatan dengan hari minggu atau hari libur Karena setelah sahur, aku keluar rumah bersama teman-teman untuk sholat subuh Jadi setelah sholat subuh, kami pun jalan-jalan dari rumah kami di Gunung Guntur Sampai jalan keluar dekat beskop Nusantara Balikpapan Sampai di situ, kami balik arah lagi untuk pulang Jadi setelah sholat subuh itu, jalan-jalan di Balikpapan itu Kan tidak ada sepeda motor atau mobil lewat Tidak ada mobil dan motor yang lewat Jadi jalanan di situ dipenuhi dengan orang-orang yang jalan santai Baik anak-anak muda atau anak-anak yang umurnya seusia kami yang masih duduk di bangku SD Jadi di masa-masa itu adalah masa yang penuh kesan, penuh merasakan sekali nuansa ramadhan Jaman masih aku sekolah dulu Kemudian setelah sekolah, siang hari kami biasanya merebangin laduman Laduman itu sejenis meriam yang dibuat dari bambu yang diisi dengan minyak tanah Kadang sampai sore hari kami bermain laduman Sambil menunggu berbuka puasa Jadi masa-masa ramadhan di masa kecil itu adalah masa-masa yang paling indah dan tidak bisa tergantikan Jadi kalau umpamanya ada sebuah mesin waktu ya Aku ingin banget kembali lagi ke masa-masa Aku ingin banget kembali ke masa-masa ramadhan di masa aku kecil dulu

Listen Next

Other Creators