Home Page
cover of Kemenparekraf Dukung Dieng Caldera Race 2024 Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi di Dieng
Kemenparekraf Dukung Dieng Caldera Race 2024 Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi di Dieng

Kemenparekraf Dukung Dieng Caldera Race 2024 Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi di Dieng

Author Savira

0 followers

00:00-04:19

Nothing to say, yet

Podcastspeech synthesizerspeechnarrationmonologuemale speech

Audio hosting, extended storage and much more

AI Mastering

Transcription

The Ministry of Tourism and Creative Economy, through the Borobudur Authority, supports the implementation of the Dieng Caldera Reis 2024 Sports Tourism Event. It will be held on June 8-9, 2024 in Dieng, Central Java. The event combines the natural beauty of the Dieng highlands with challenging international-standard routes for mountain runners. The event aims to boost tourism and the economy in Dieng, a strategic national tourism area. The event targets 1000 participants, with 900 already registered from 22 provinces in Indonesia. There are four categories with varying distances and elevation gains. The event also aims to promote sports tourism and attract visitors to Dieng. The ultimate goal is to establish Dieng as a trail running hub and prepare for an international event in 2025. The event has three important objectives: showcasing Indonesia's natural resources, providing economic benefits to the community, and transferring knowledge on event management. The expected economic impa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf, melalui Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Bepo, mendukung pelaksanaan Event Sports Turism Dieng Caldera Reis 2024. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 8 hingga 9 Juni 2024 di Dieng, Jawa Tengah. Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, Dieng Caldera Reis 2024 menjadi event sports turism yang menggabungkan pemandangan alam kawasan dataran tinggi Dieng dengan rute menantang sesuai standar internasional, sehingga hal tersebut memberikan pengalaman luar biasa bagi pelari gunung. Dieng Caldera Reis ini adalah event sports turism dengan rute yang menantang dan selalu disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh berbagai pihak, ucap Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 27 Mei 2024. Dengan adanya kegiatan tersebut, dapat turut menggerakkan pariwisata dan roda ekonomi di Dieng yang menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, KSPN. Saya mengucapkan terima kasih kebadan otorita dan Detrak yang telah berkolaborasi untuk mendorong orang event ini. Trail Run di Indonesia bisa menjadi epicentrum karena trek-treknya luar biasa, kata Sandiaga. Direktur Utama Bepob Agustin Pranginangin mengungkapkan, event tersebut menargetkan seribu orang. Saat ini, sudah terdaftar 900 peserta dari 22 provinsi di Indonesia. Terdapat empat kategori dalam event ini yakni 10KM dengan elevation gain 495 meter, 21KM dengan elevation gain 1185 meter, 42KM dengan elevation gain 2630 meter, dan ultimate 75KM dengan elevation gain 4850 meter. Kalau dulu Dieng dikenal dengan culture-nya dengan teman-teman mengembangkan Dieng Culture Festival, tapi dalam tiga tahun ini kita harapkan sports tourism juga bisa menjadi salah satu strategi mengampanyakan keindahan dari Dieng, kata Agustin. Agustin berharap, kegiatan tersebut dapat mendukung pengembangan DPSP Borobudur untuk terciptanya penyebaran wisatawan ke berbagai daerah penyangga Borobudur termasuk Dieng. Bagaimana wisatawan bisa menyebar ke KSPN-KSPN di sekitarnya salah satunya KSPN Dieng, ujar Agustin. Sementara itu, Dieng Chaldera Reis 2024 akan mengundang perwakilan dari UTMB, Ultra Dumont Blank, untuk mempersiapkan event internasional by UTMB tahun 2025. Event Direktur Dieng Chaldera Reis Julius Cendrawan mengatakan, terdapat tiga hal penting yang diharapkan bisa menjadi capaian pelaksanaan kegiatan tersebut. Pertama adalah bagaimana Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa juga dapat menggelar kegiatan trail run bertaraf internasional kedepannya. Indonesia sebagai negara besar tidak boleh kalah dengan negara lain terutama tetangga-tetangga kita. Bicara trail run, posisi kita kalah dengan Thailand dan Malaysia yang sudah punya gelaran internasional by UTMB. Karenanya kita akan kejar, jelas Julius. Selain itu, adalah bagaimana event tersebut memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat, serta menajdi sarana transfer ilmu kepada komunitas juga masyarakat dalam mengelola satu kegiatan. Secara teori ekonomi, kita harapkan multiplier efek dari event ini bisa mencapai 27 miliar rupiah, kata Julius. Kita berharap tentu selalu banyak komunitas yang akan juga terangkat, bisa merasakan dampaknya baik itu komunitas lokal atau POK Darwis tentang pengelolaan event sehingga nantinya mereka bisa jadi EO, event organizer, yang juga mumpuni di daerahnya untuk menyelenggarakan event nasional atau bahkan internasional, harapnya. Atlet lari trail Indonesia yang juga founder Detrak Fandi Ahmad mengatakan, event tersebut dapat menjadi persiapan bagi para atlet trail run Indonesia untuk dapat bersaing di event-event UTMB. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Marketing Communication Manager National Geographic Indonesia, Agung Wibawanto. Sumber, Kemenparekraft.

Listen Next

Other Creators