Home Page
cover of tot part 2
tot part 2

tot part 2

00:00-01:25:03

Nothing to say, yet

Podcastspeechnarrationmonologuefemale speechwoman speaking
0
Plays
0
Downloads
0
Shares

Transcription

The transcription explains the different sections of financial reports, such as the income statement, statement of changes in equity, and cash flow statement. It discusses how revenue is recorded and how expenses are deducted to calculate gross profit. It also explains the different terms used for revenue, such as sales and revenue. The transcription mentions the importance of the statement of changes in equity in showing changes in a company's equity over a period of time. It also explains the purpose and functions of the cash flow statement, which shows the inflows and outflows of cash in a company. Overall, the transcription provides an overview of these financial reports and their significance in analyzing a company's financial performance. yang berantif lainnya dari PT Kabel Indomurni. Nah, ini dapat dilihat di contoh laporan kabel regi PT Kabel Indomurni. Jadi, untuk pendapatan itu dicatat, jadi sesuai ini tadi ya, keuntungan besar dari revenue dikurangi dengan beban-beban. Jadi, pendapatan dicatat terlebih dahulu, kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Nah, hasil pendapatan ini. Ini yang pertama, disebut dengan laba bruto atau gross profit. Nah, pendapatan itu sendiri merupakan penghasilan yang timbul dalam lakukan aktivitas-entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda, sebutan jualan, jualan, dan lain-lain. Jadi, kalau di dalam laporan laba rugi, pendapatan itu ada yang disebut dengan revenue, ada juga yang disebut dengan sales atau penjualan. Jadi, tadi tergantung dari bentuk perusahaannya. Kalau perusahaan biasa itu biasanya menggunakan pendapatan, karena dia perusahaan pendapatan biasa. Kalau perusahaan berupa perusahaan dagang atau manufaktur, karena dia menjual sesuatu barang, nanti biasanya berupa sales yang akan dimasukkan. Setelah dikurangi dengan beban, ini tadi beban pokok pengjualan, jadi beban-beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan ini akan menghasilkan laba bruto. Ini laba bruto ini. Ini merupakan hasil langsung dari penjualan. Kemudian setelah itu, laba bruto dikurangi biaya-biaya operasional, serta biaya-biaya lainnya selain beban pajak, nanti bisa menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan net profit before income tax. Biasanya kita sebut dengan earning before tax. Kemudian laba sebelum pajak penghasilan tersebut, nanti dikurangi dengan beban pajak penghasilan, itu akan menghasilkan laba neto atau net profit, atau juga bisa disebut dengan net income. Kalau di dalam analisis penilaian saham, kita juga menggunakan edit, earning before interest and tax. Jadi kalau tadi di sini yang disajikan adalah earning before tax. Kalau earning before income, earning before interest and tax, itu biasanya tadi belum dikurangkan dengan beban bunga. Jadi pendapatan yang belum dikurangi oleh beban bunga dan pajak. Earning before interest and tax. Atau juga earning before interest, tax, depreciation, and amortization. Atau EBITDA ya. Kalau EBITDA itu, nanti earningsnya belum dikurangi dengan interest, pajak, serta depresiasi dan amortisasi. Jadi kalau di sini tadi, kalau EBITDA sudah dikurangi dengan depresiasi, amortisasi, interest, tapi belum dikurangi pajak, kalau tadi yang EBIT, berarti earningsnya itu tidak dikurangi interest dan tax. Kalau EBITDA, earningsnya itu tidak dikurangi interest, tax, dan juga amortisasi dan depresiasi. Ini ada menghasilkan net income. Nah, di sini itu ada penghasilan atau rugi komprehensif lain. Penghasilan atau rugi komprehensif lain, ini biasanya jarang diperhatikan, karena ini berdasarkan proses pendapatan dan gebang yang tidak diakui dalam laporan laba rugi, tapi ini tidak terkait secara langsung dengan usaha. Bisa dibilang tidak terkait secara langsung dengan usaha dan kebutuhan. Dalam hal ini, yaitu sebagai contoh, perubahan dalam suku sepala seseketap, kemudian laba rugi aktual real, kemudian laba rugi dari pendiabaran laporan keuangan atau bisa dari suisi kurs misalnya, itu masuk ke dalam laba rugi komprehensif. Kemudian untuk laporan keuangan yang selanjutnya, yaitu laporan perubahan ekitas. Laporan perubahan ekitas sendiri merupakan jenis laporan keuangan yang berisi informasi mengenai ekitas yang dimiliki oleh satu perusahaan serta berisi informasi atau hal-hal apa saja yang menyebabkannya berubah. Jadi informasi apa saja yang menyebabkan ekitas perusahaan itu berubah. Baik perubahan itu nanti bertambah ataupun berkurang sampai akhir teredakunasi. Untuk laporan ini disusun setelah meraca dan laporan laba rugi tersedia karena sumber dari perubahan ekitas ini berdasarkan data yang ada pada meraca dan laba rugi. Begitu. Nah, fungsi dari laporan perubahan ekitas. Yang pertama sebagai sumber data keuangan yang dimiliki oleh perusahaan agar kinerja dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kemudian mengiktisarkan akses pembayaran yang efisien. Kemudian merekam dana yang diperoleh dalam satu per edakunasi. Kemudian menyajikan data perubahan modal kerja. Nah, sebenarnya kalau di dalam laporan perubahan ekitas ini terdiri dari beberapa bagian. Yang pertama modal awal dicatat. Kemudian ada tambahan modal. Kemudian berapa penggunaan modal. Kemudian ditambah dengan laba bersih, dikurangi dividen yang dibagikan pada pemegang saham. Ini bisa kita lihat contohnya juga laporan perubahan ekitas di PT Kabel Lindung. Jadi untuk laporan perubahan ekitas di PT Kabel Lindung ini, di saldo akhir ekitas ini diperoleh dengan remus yaitu saldo akhir ekitas merupakan saldo awal ekitas ditambah net profit, dikurangi dengan dividen, kemudian ditambah atau dikurangi dengan perubahan-perubahan lain. Nah, untuk saldo awal ekitas diri merupakan jumlah dari ekitas pada awal periode pelaporan atau jumlah akhir ekitas di periode sebelumnya. Kemudian untuk laba bersih sendiri itu laba bersih yang diperoleh selama periode berjalan, kemudian untuk pengurangan dividen itu merupakan pembagian laba dibayarkan pada pemegang saham sesuai pakanan pada ekitas. Jadi tadi kalau bisa dibilang hubungan antara laba bersih dan dividen ini, laba bersih dan kurang dividen itu akan menghasilkan return earning, saldo laba ditahan ini akan menambah pada saldo ekitas. Kemudian ada penambahan atau pengurangan perubahan lainnya. Nah, perubahan lainnya ini mencangkup antara lain, misalnya koreksi, efek koreksi pada periode sebelumnya, ketika ada kesalahan di periode sebelumnya, kemudian dilakukan koreksi masuk di periode ini. Kemudian adanya perubahan modal saham, misalnya ada penjualan atau pembelian kembali saham itu nanti dimasukkan juga di dalam laporan perubahan ekitas ini. Berapa misalnya ketika ada penjualan saham itu berapa yang dihasilkan atau pembelian kembali saham itu beberapa itu juga dimasukkan. Kemudian serta perubahan cadangan modal selama periode ini, cadangan itu ada cadangan umum dan cadangan inklusif. Nah, nanti akan menghasilkan saldo akhir dari ekitas ini yang mewakili nilai modal pada akhir periode laporan. Ini untuk laporan keuangan yang keempat. Ini adalah laporan arus kas. Laporan arus kas sendiri merupakan sebuah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah pisaahan. Jadi tujuan dari laporan arus kas ini untuk memberikan informasi mengenai sumber penggunaan perubahan kas dan setara kas selama satu periode tersebut. Jadi secara sederhananya laporan arus kas itu menunjukkan catatan uang yang masuk dan uang yang keluar dari pisaahan. Contoh, ketika pembayaran itu dilakukan oleh pelanggan secara tunai, nanti itu dapat dikatakan sebagai arus kas masuk. Ketika ada misalnya pembayaran bunga pinjaman yang kita bayarkan itu diatakan sebagai arus kas keluar. Itu yang kurang lebih pemahaman di dalam laporan arus kas. Fungsi laporan arus kas sendiri antara lain, informasi di arus kas ini berguna sebagai indikator jumlah arus kas pada masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Untuk fungsi lainnya yaitu laporan arus kas menjadi alat untuk menjawab arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode laporan. Jadi ini menunjukkan data arus kas masuk keluarnya siapa. Kemudian ketika dikaitkan dengan laporan keuang lainnya, laporan arus kas ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi contohnya perubahan cita-emisi atau ekipas-dendas atau ekipas, kanditas laporan dan struktur keuangan pemerintah termasuk struktur keuangan perusahaan ya termasuk legitimitas dan selefabilitas. Jadi laporan arus kas ini sendiri membantu baik investor, analis keuangan dan manajemen perusahaan untuk memahami bagaimana sih suatu perusahaan itu menghasilkan dan menggunakan uang tunai selama periode tersebut. Jadi misalnya bisa dilihat berapa arus kas masuk apakah nanti sebuah perusahaan itu ketika melakukan proses operasionalnya itu akan menghasilkan kas yang positif atau justru malah kurang positif. Jadi bisa dilihat nanti ketika perusahaan memiliki arus kas yang positif bisa menjadi gambaran misalnya perusahaan ini akan ada perkembangan selanjutnya. Jadi ini menggambarkan kalau kita melihat dari net income ini kan istilahnya profitability dari perusahaan. Cuma kita nggak tahu nih apakah dari profitability itu sebenarnya kas yang dihasilkan itu besar atau enggak gitu. Mendingan untuk proses kelanjutan dari perusahaan. Karena bisa jadi di dalam laporan kabar uji misalnya ada pendapatan dari apa ya, tidak berupa kas ya. Ada pendapatan namun itu merupakan peningkatan hutang misalnya. Jadi kan ternyata pendapatan kita hasilkan besar tapi ternyata itu belum dan dikatakan belum cair ya. Maksudnya masih di dalam bentuk hutang. Ini kan nanti juga akan mempengaruhi juga ketika kita menganalisis terkait dengan istilahnya profitability perusahaan itu seperti apa. Apakah perusahaan nanti punya uang nggak sih, punya uang kas nggak sih untuk membayar hutangnya misalnya. Kalau perusahaan itu lebih banyak menghasilkan pendapatannya dari hutang maksudnya kan ada pendapatannya uang di perusahaan ini yang masih berada di pihak lain. Ini kalau misalnya nanti hutang ini jadi hutang tidak tertagih ini kan juga pasti akan mempengaruhi nanti kinerja perusahaan berikutnya. Maksudnya laporan RSK ini termasuk laporan yang penting perusahaan itu punya uang nggak sih dari operasinya di tahun ini. Di sini untuk RSK sendiri diklasifikasikan menjadi tiga. Yang pertama aktivitas operasi ini merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional selama satu periode operasi. Aktivitas operasi sendiri itu terdiri dari penerimaan dari pelanggan yang berupa arus kas masuk, kemudian pembayaran pesuplayer ini yang berupa arus kas keluar, kemudian ada pembayaran kekaryawan itu juga menjadi arus kas keluar, kemudian pendapatan bunga ini jadi arus kas masuk, penambahan arus kas, kemudian ada pembayaran misalnya bunga penjaman ini jadi arus kas keluar, pembayaran pajak ini jadi arus kas keluar. Jadi dalam aktivitas operasi arus kas yang dikenal adalah arus kas yang berkaitan dengan kegiatan operasi. Kemudian yang kedua disini ada aktivitas investasi, jadi aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset menetap keuangan lainnya. Misalnya untuk aktivitas, misalnya untuk pembelian capital expenditure ini untuk capital expenditure dan pengeluaran-pengeluaran modal itu merupakan aktivitas, masuk ke dalam aktivitas investasi berupa pengurangan pada kas. Kemudian misalnya kedua perusahaan yang melakukan penjualan aset tetap ini masuk ke dalam aktivitas investasi, mana aktivitas ini akan menaksilkan kas. Kemudian ada aktivitas pendanaan, aktivitas pendanaan sendiri merupakan aktivitas penerimaan maupun pengeluaran kas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang diutang jangka panjang dan utang pemerintah. Kemudian perusahaan pendanaan dengan pendanaan deficit atau penggunaan surplus tambahan. Untuk aktivitas pendanaan sendiri ini contohnya penerimaan pinjaman jadi ketika ada pinjaman masuk, uang masuk ini menjadi penambah pada arus kas untuk aktivitas pendanaan. Misalnya untuk pembayaran pinjaman atau penerimaan pinjaman ini sebaliknya akan memurangi arus kas dari aktivitas pendanaan. Kemudian di dalam aktivitas pendanaan ini juga ada kegiatan untuk pembayaran dividen, ini juga akan memurangi arus kas dari aktivitas pendanaan. Itu tadi klasifikasinya untuk aktivitas arus kas. Selanjutnya dalam penyajian laporan arus kas, kita menggunakan dua metode. Yang pertama yaitu metode langsung, jadi arus kas dari kegiatan profesional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Jadi arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut ke dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Jadi dengan metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi terlengkap setelahnya baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembelian. Jadi kalau kita menggunakan metode langsung, kita langsung mengklasifikasikan arus kas dari kegiatan operasional atau apa saja. Kita menggunakan arus kas yang menjadi penambah dan pengurang kegiatan operasional, kemudian kita mendapatkan hasilnya untuk arus kas kegiatan operasional. Jadi langsung diklasifikasikan, kemudian ditambahkan dengan arus kas untuk kegiatan investasi. Ini juga sudah nanti ada tadi perinciannya, seperti pendanaan capek, hapeks, kemudian penjualan waktu tetap. Kemudian di situ baru ditambahkan lagi arus kas dari aktivitas pendanaan. Tadi dari pindaman, lagi dari penerimaan maupun pembayaran. Jadi ketika menggunakan metode langsung, langsung kita kelompokkan, langsung kita rincikan, mana-mana saja masuk ke aktivitas operasi, mana-mana saja masuk ke aktivitas investasi, mana-mana saja masuk ke aktivitas pendanaan. Nah, kemudian metode yang selanjutnya itu menggunakan metode tidak langsung. Ini nantinya akan menghasilkan nilai arus kas yang sama antara metode langsung dan tidak langsung, cuman cara pendekatannya saja yang berbeda. Kalau dari metode tidak langsung, arus kas ini untuk kegiatan operasional itu ditemukan dengan mengoreksi laba bersih. Kalau tadi dari aktivitas operasional dan aktivitas lain itu sudah dikelompokkan, nah ini startnya dari laba bersih. Jadi kita start dari laba bersih dulu, yang ada di laporan laba rugi, kemudian dikoreksi dengan beberapa hal-hal yang tidak berpengaruh misalnya terhadap arus kas. Misalnya kalau yang tidak berpengaruh itu katakan seperti biaya penyusutan, supresiasi, ini kan tidak mengurangi kas secara langsung, itu nanti harus ada pengaruhian. Jadi nilai dari laba bersih, berapa ditambah dengan biaya penyusutan. Kemudian ketika ada kenaikan harta lancar, dan harta lancar setelah laba atur rugi peluas investasi, ini nanti juga ditambahkan kembali. Perbedaannya hanya tadi di cara penyajiannya saja. Jadi arus kas yang berasal dari aktivitas operasional saja yang nanti akan berbeda. Ini kita bisa melihat untuk contoh laporan arus kas metode langsung. Mungkin kalau dilihat secara langsung bisa terlihat yang ini. Kalau secara metode secara langsung, ini langsung dikelompokkan ya apa saja arus kas dari kegiatan operasi. Tadi sudah disampaikan misalnya penerimaan dari pelanggan, keberapa, kemudian ini penerimaan, berapa penerimaan tunai yang bapak ibu. Jadi semua unsur-unsur yang ada di sini itu merupakan silahnya aktivitas-aktivitas yang menghasilkan atau mengurangi kas. Jadi kemudian ada penerimaan pengembalian bagian pajak, berapa, kemudian penerimaan penghasilan keuangan, kemudian pembayaran-pembayaran yang hilang dari keuangan, pembayaran kepada supplier, kemudian pembayaran kepada karyawan. Lalu arus kas pembayaran-pembayaran ini langsung dijumlahkan, ketemulah arus kas dari aktivitas operasi. Kemudian ditambahkan dengan arus kas dari kegiatan atau aktivitas investasi. Misalnya perusahaan di sini PT Kabelindo melakukan pembelian terhadap aset-asetnya itu menyebabkan adanya pengurangan kas. Ini masuk untuk aktivitas investasinya, arus kasnya negatif karena ada tadi pengeluaran kas untuk keluaran aset-aset. Kemudian arus kas yang selanjutnya, itu arus kas dari aktivitas penerimaan. Ini bisa kita lihat ada penerimaan di utang bank jangka pendek. Kemudian jadi perusahaan mengambil utang ke bank untuk jangka pendek, mendapat uang, ini masuk ke dalam arus kas penanaan. Kemudian perusahaan juga melakukan pembayaran utang. Pembayaran utang ini akan mengurangi arus kas. Kemudian ada pembayaran dividen, ini kebetulan di tahun 2021 ada pembayaran dividen, tapi di tahun 2022 tidak ada. Ini nanti hasilnya akan menjadi kas bersih yang diperoleh dari atau digunakan untuk aktivitas penerimaan. Kemudian dari aktivitas-aktivitas tersebut arus kasnya yang dijumlahkan nanti akan menghasilkan kenaikan atau penurunan kas bersih dan para kas. Ini karena yang di tahun 2021 positif maka itu jadi kenaikan, tapi kalau di tahun 2022 ini negatif ya makanya lebih banyak kas yang keluar ini akan jadi penurunan kas dan para kas. Kemudian ketika ada dampak perubahan kursus, kalau misalnya ada keseluruhannya pencatatan yang digunakan kursus lain mengandalkan kursus itu tidak dimasukkan. Kemudian ditambahkan dengan posisi kas dan setara kas di awal tahun atau saldo akhir tahun sebelumnya. Jadi bisa dilihat untuk tahun 2022 jumlah kas dan setara kas awal tahun ini sama dengan jumlah kas dan setara kas akhir tahun 2021. Yang dijumlahkan nanti akan menghasilkan kas dan setara kas di akhir tahun. Ini jumlahnya untuk tahun 2021 sebesar 11 miliar, di tahun 2021 sebesar 62 miliar. Nah, nanti untuk jumlah hasil akhir di laporan arus kas atau saldo akhir laporan arus kas itu jumlahnya akan sama dengan akun kas dan setara kas yang ada di dalam laporan posisi keuangan atau meracan. Itu yang akan berapa posisi akhir dari kas dan setara kas di tahun 2022. Seperti itu untuk membacanya untuk laporan arus kas. Kemudian selanjutnya, tadi sudah menggunakan metode selanjutnya. Sekarang kita akan melihat untuk laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung. Nah, untuk penggunaan metode tidak langsung, tadi sudah saya sampaikan, dimulai dari laba bersih. Jadi dari laba bersih menjadi saat awal, kemudian dilakukan penyesuaian atas rekonsumiasi surplus atau defisit menjadi kas dari kegiatan profesional. Contohnya di sini, untuk beban depresiasi yang merupakan di dalam laporan laba regi sebagai pengurang untuk nasirkan net income, ini nanti ditambahkan karena dia sebenarnya beban yang tidak mengurangi kas secara langsung. Depresiasi, kemudian juga amortisasi. Nanti ketika ada piutam, ini juga menjadi penambah di dalam arus kas untuk metode tidak langsung. Kemudian, ini untuk pendapatan-pendapatan yang tiba-tiba tidak berupa kas, ini juga akan menjadi pengurang. Di sini, contohnya pendapatan hibah berupa alat pendokteran dan alat laboratorium, kemudian pendapatan hibah penggunaan yang tidak menghasilkan kas secara langsung. Ini dikurangkan juga di dalam laporan arus kas. Dihilangkan dari angka yang tadi. Kemudian, ada pendapatan hibah nanti orang juga. Kemudian, kalau ada perubahan dalam aset dan kewajiban operasi, itu nanti juga disesuaikan, misalnya ada piutam, itu akan menjadi pengurang. Kemudian, persediaan, misalnya ada perubahan persediaan, itu juga bisa menjadi plus atau minus untuk kas. Kemudian, juga perubahan-perubahan di aset-aset dan kewajiban lainnya, itu nanti disesuaikan. Ketika perubahan itu menghasilkan kas, soal persediaan, misalnya dia ada solusi dan dia menghasilkan kas, itu menjadi penambah, tapi kalau dia mengurang kas, maka menjadi pengurang. Sama juga dengan perubahan-perubahan yang ada kewajiban. Kemudian, selanjutnya dari penyesuaian tadi, dihasilkan juga aristat untuk aktivitas operasi, nanti ditambahkan dengan aristat untuk aktivitas investasi. Ini langsung dijabarkan misalnya ada pembelian, jadi pembelian aset tetap apa saja setetapnya yang dilakukan pembelian menjadi pengurangan. Kalau ini ada misalnya penambahan, yang biasanya berarti misalnya itu pembelian atau di dalam aset mendapatkan aristat masuk, ini nanti disesuaikan juga, dan itu menghasilkan aristat investasi. Selanjutnya, untuk aristat aktivitas penyamaan, itu dilakukan untuk koreksi aktivitas, seberapa banyak koreksi aktivitas yang perlu menambah atau berkurang. Nanti, disitu akan dihasilkan penaikan atau penurunan kas persis, dan kemudian ditambahkan dengan kas awal, itu akan menghasilkan kas dan secara kas akhir. Nah, kalau disini, ini contohnya dari laporan arustek yang PT. Hadi Suwande, tadi kan kalau kabel indah pakai yang metode langsung, kalau yang memasak suwande ini menggunakan metode di bawah. Nah, yang terakhir dari laporan keuangan, yaitu adalah catatan atas laporan keuangan. Ini sebenarnya kita dalam menganalisis laporan keuangan, selain kita memahami tadi ya dari data-data atau angka-angka yang tersaji di dalam atas laporan keuangan sebelumnya, kita juga perlu membaca catatan atas laporan keuangan. Jadi, catatan atas laporan keuangan sendiri, merupakan catatan atau informasi tambahan yang ditambahkan di bagian atas keuangan. Ini bertujuan agar tersedia tambahan informasi kepada pembaca. Kemudian fungsi lain dari catatan atas laporan keuangan, yaitu untuk membantu juga menjelaskan pengetahuan item tertentu yang ada di laporan keuangan, sehingga bisa memberikan melokomotif terhadap Komiti Finansial Kebahagiaan. Jadi, di dalam CA-LK ini dijelaskan secara rinsia informasi terkait dengan post-post yang ada di dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan awskas, dan laporan perubahan kesehatan. Jadi, ketika di laporan-laporan tersebut disajikan secara general karena memang terbatasan untuk format pelaporan, maka penjelasan di dalam post-post laporan keuangan tadi dijelaskan di dalam CA-LK. Misalnya, ketika melihat laporan laba rugi, pada post pendapatan di laporan laba rugi, misalnya kalau di laporan laba rugi ini hanya di set pendapatan saja, nanti di CA-LK ini akan dijelaskan pendapatan perusahaan itu dari mana saja, misalnya dari segmen operasi bisnis apa saja. Jadi, kita bisa melihat, menganalisis bagaimana proses dari pendapatan itu ketika kita melihat secara detail di setoran-setoran keuangan. Jadi, ketika kita tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh dari laporan-laporan sebelumnya, maka di dalam CA-LK ini kita akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Nah, selain tadi penjelasan dari post-post laporan keuangan, di dalam CA-LK ini juga dijelaskan tentang metode akuntansi yang digunakan, kemudian kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, kemudian juga risiko dan ketidakpastian yang terkait dengan kondisi keuangan perusahaan atau organisasi, serta informasi tentang perubahan signifikan yang terjadi dalam setoran perusahaan atau organisasi. Jadi, informasi-informasi lain tadi selain penjelasan post-post itu juga ada di dalam CA-LK. Misalnya, bagaimana perusahaan itu menerapkan kebijakan akuntansinya, kemudian misalnya metode akuntansinya digunakan, itu seperti apa? Metode depresiasinya misalnya sebagai contoh, apakah perusahaan itu menggunakan metode depresiasi gas lurus, atau flatline, atau menggunakan, misalnya double declining, atau peneran pergandang. Ini nanti ketika kita melihat metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, itu kita bisa membandingkan gitu, dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Misal, perusahaan A ternyata depresiasinya itu pakai double declining, sementara secara umum di perusahaan pada industri sejenis, depresiasi yang dipakai itu adalah depresiasi misalnya dari surus. Jadi, ini pasti akan menjadi pembeda ya ketika kita membaca laporan laba rugi, membandingkan antara perusahaan A ini dengan perusahaan lain yang ada di dalam industri sejenis. Nah, ini nanti ketika kita mau membandingkan, kita kena membandingkan ga sejenis, ya tidak perlu sebanding, ini nanti perlu kita kesuaikan untuk metode akuntansi di depresiasinya, supaya nanti setelahnya kita melakukan normalisasi ya, normalisasi untuk laporan keuangan. Jadi, ketika misalnya dengan double declining tadi kan, pengeluaran depresiasi pasti akan lebih besar di awal, sementara kalau tadi pakai garis lurus itu pengeluaran depresiasinya setiap tahunnya sama. Tentunya ini akan berpengaruh terhadap nilai dari laba bersih yang disajikan di dalam laporan laba rugi tadi ya. Seperti itu contohnya. Nah, fungsi dari katakan atas laporan keuangan sendiri yang pertama, memberikan informasi sumber daya, kemudian memberikan informasi potensi dari kehasilan, bisa dilihat dari misalnya dekatan segmen bisnisnya apa, kemudian penghasilannya dari mana saja, itu bisa kita analisis, nanti untuk segmen bisnis dari pesan itu tuh perspektifnya seperti apa ke depannya. Kemudian, juga dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan, tadi membuat informasi-informasi lain tidak tersaji di laporan keuangan. Kemudian, melaporkan efektivitas dan efisiensi pengeluaran, dan meningkatkan pemahaman bagi pengguna akhir ya, ketika membaca laporan keuangan kita, misalnya enggak tahu nih, ini tuh angka yang dihasilkan dari mana saja, itu bisa kita lihat di jarak. Dan juga fungsinya dapat digunakan untuk kejuaraan. Nah, ini komponen katakan atas laporan keuangan, biasanya pertama itu di dalam laporan keuangan itu ada gambaran umum dari perusahaan. Jadi, elemen dari komponen ini terdiri dari histori pendirian usaha, kemudian histori pencatatan sahamnya, kemudian struktur perusahaan, misalnya perusahaan itu juga merupakan perusahaan konsolidasi, konsolidasi itu juga disampaikan di sana, struktur efektifitas anaknya, apa saja, kemudian profil dari pengurus atau direksi, bisa dilihat ini siapa saja sih orang-orang yang berada di dalam perusahaan tersebut, kemudian juga ada informasi terkait penerbitan laporan keuangan dan sebagainya. Nah, untuk komponen kedua, yaitu ikhtisar kebijakan apatasi yang seimpikan. Elemen dari komponen ini terdiri dari pernyataan kepatuhan terhadap standar apatasi keuangan, dengan adanya pernyataan ini, kita punya keyakinan ya bahwa laporan yang disaksikan itu sudah sesuai dengan standar apatasi keuangan yang berwaku. Kemudian, dasar pengukuran dan penyelesaian laporan keuangan, penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi ketidikan awam. Nah, poin ini penting untuk dipahami pada komponen ikhtisar kebijakan apatasi yang seimpikan, karena di dalam komponen ini, itu menjelaskan kebijakan-kebijakan apatasi serta metode yang digunakan, yaitu contohnya metode depresiasi dan sebagainya. Kemudian, pengungkapan atas fokus laporan keuangan. Jadi, dari komponen ini itu menyajikan penjelasan secara detail atas fokus-fokus laporan yang terdiri dari aset liabilitas dan keputusan. Dan juga, nanti misalnya penjabaran detail sumber pendapatan yang ada di laporan laporan kerugian. Nah, untuk komponen selanjutnya, yaitu pengungkapan lainnya. Jadi, untuk pengungkapan lainnya ini, informasi yang disajikan harus, informasi yang ada itu harus disajikan sesuai keaka yang sudah ada di laporan keuangan dan informasi lain yang tidak ada dalam laporan keuangan. Tetapi, informasi ini tiba-tiba sangat relevan. Sebagai contoh, untuk pengungkapan lainnya itu antara lain, pengungkapan terkait dengan manajemen risiko perusahaan, kemudian informasi segmen atau segmen operasi, kemudian transaksi berhubungan. Transaksi berhubungan ini orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menilai laporan keuangan. Apa saja transaksi-transaksi berhubungan dan siapa-siapa pihak yang berhubungan. Sebagai contoh, kalau transaksi berhubungan ini bisa jadi misalnya, ketika sebuah perusahaan ini memutus hubungan kontrak dengan distributor karena entitas anak memutuskan kerjasama dengan supplier karena perusahaan induknya sudah mengakusisi atau membeli perusahaan yang bergerak di basis suplai yang sama, jadi entitas anak perusahaan induk. Jadi, ini kan berarti ketika ada transaksi kayak gini, bisa dikatakan sebagai transaksi belas. Ini berkaitan dengan pengambilan kebutuhan perusahaan. Kenapa perusahaan A ini yang merupakan misalnya entitas anak dari perusahaan X itu memutuskan kerjasamanya atau hubungan dagangnya dengan supplier di perusahaan B karena misalnya perusahaan induknya X ini sudah mengakuisisi perusahaan Z. Jadi, nantinya kan menjadi entitas anak dari perusahaan induk sehingga perusahaan A ini akan beralih menggunakan supplier dari perusahaan Z ini sendiri. Jadi, itu juga perlu menjadi sebuah informasi yang disajikan di dalam batasan operasional. Kemudian, selanjutnya pengungkapan lainnya itu adanya perjanjian penting misalnya contoh perjanjian penting dengan distributor. Jadi, kita bisa lihat apakah perusahaan-perusahaan itu memiliki komitmen dengan pihak supplier untuk menjamin sebenarnya keberlangsungan antara perusahaan untuk misalnya keberlangsungan supply untuk operasionalnya itu seperti apa? Siapa yang memiliki agreement dengan perusahaan tersebut? Nah, ini bisa kita lihat ya masing-masing. Mungkin nanti untuk lebih detailnya bisa dicat juga ke dalam catatan atau laporan keuangan. Nah, ini sedikit contoh gambar ini kita coba screenshot ya. Seperti dengan contoh dari komponen catatan atau laporan keuangan karena memang CILK ini jumlahnya cukup banyak karena cukup detail jadi kita coba meng-capture saja salah satu laporan. Jadi, ini untuk komponen yang pertama terkena dengan gambaran umum. Di sini ada pendirian entitas yang diterangkan. Namanya ini PT Kebelibertu didirikan dengan akto notarisnya. Nomor bapak, oleh siapa notarisnya, di kapan, ini bisa tahu. Kemudian anggaran dasarnya, ada perubahan dan sebagainya ini untuk pendirian entitas. Nah, ini juga ada informasi terkait dengan Dewan Komunisaris dan Direktur, dan komitmen-komitmen selanjutnya siapa saja. Itu contoh untuk gambaran umum. Selanjutnya untuk komponen yang kedua itu terkait dengan penerapan untuk tanda akutansi. Di sini, standar yang digunakan ini SAK. Standar SAK dan korektasi standar akutansi keuangan di SAK ditandiskan dan dilakukan eksklusif pada 1 Januari 2023. Nanti di situ ada keterangan yang punya untuk penerapan standar-standar akutansinya seperti apa dalam penyajian dari masing-masing akun. Kalau mau melihat, itu bisa dilihat di poin kedua ini. Nanti di bawahnya juga ada metode-metode untuk kebijakan akutansi yang digunakan oleh SAK seperti itu. Untuk komponen selanjutnya, yang ketiga yaitu terkait dengan penguatkan atas post-post laporan keuangan. Ini sebagai contoh di sini terkait dengan persediaan. Kalau di dalam laporan keuangan, kita hanya memperoleh nilai saldo. Saldo dari persediaan akhir. Jadi kita mungkin nggak bisa melihat secara detail di dalam komponen persediaan. Apakah ada, misalnya, persediaan itu berdiri dari bahan baku, bahan proses, dan jadi barang-barang. Atau misalnya ada penurunan nilai persediaan. Itu hanya disajikan di dalam akal. Kalau di dalam laporan sajanya, itu hanya akal. Ini juga berlaku untuk akun-akun pada laporan keuangan yang lain. Jadi misalkan ketika perusahaan itu mengakui beban, misalnya beban-beban operasional, itu apa saja yang diakui di dalam beban operasional perusahaan itu juga nanti dijelaskan secara detail di dalam pengungkapan atas proses keuangan. Fungsinya untuk apa? Biasanya ketika kita melakukan penilaian, kita tidak serta-merta langsung menggunakan angka yang ada di dalam laporan keuangan. Kita perlu, istilahnya, melakukan analisis lebih detail. Kita melihat dari masing-masing tos-tos akun tadi. Apakah misalnya ada hal-hal yang kita anggap sebagai item-item yang tidak normal atau tidak sebanding dengan perusahaan di industri sejenis. Itu perlu kita cek kembali, kita selesaikan. Misalnya diselesaikan atau ditambah atau dikurangi untuk item-item yang kita anggap sebagai item-item yang tidak normal. Jadi itulah fungsinya kenapa kita perlu membaca, selain dari empat laporan tadi, kita juga perlu mengidentifikasi dari catatan atas laporan keuangan. Ini untuk komponen CALK yang terakhir, yaitu terkait dengan pengungkapan lainnya. Di sini tadi, di dalam contoh yang kita capture, ini ada informasi terkait dengan segmen usaha dan juga ikatan dan perjanjian penting yang sebutan untuk segmen operasinya. Jadi dijelaskan kalau di sini dari perusahaan KT Kabel Limbang itu, dijelaskan bahwa entitas ini beroperasi hanya dalam satu segmen usaha, yaitu perdagangan kabel telekomunikasi dan musik. Dan tidak ada komponen dari entitas yang terlibat secara terpisah dalam aktivitas juga ataupun yang informasi keuangannya dapat dibisarkan. Jadi nanti ketika kita bisa melihat di segmen operasinya, oh ternyata dia melakukan kabel telekom dan musik, nanti ketika kita melakukan mencari perusahaan yang menjadi pembanding, kita akan melihat segmen operasinya. Kita akan mencari perusahaan-perusahaan dengan segmen operasi yang jenis telekom kurang lebih berdekati dari perusahaan yang ditandingkan. Ini juga ada segmen juga. Dijelaskan. Di sini entitas KT Kabel Limbang itu beroperasi hanya di Indonesia dan tidak ada aktivitas signifikan di luar negeri. Sehingga tidak ada pendapatan dan pengeluaran modal dari aktivitas luar negeri. Karena kalau misalnya ada pendapatan atau aktivitas signifikan di luar negeri, tentunya pasti akan ada penyesuaian atau standar-standar yang biasanya masuk juga pada standar-standar yang ada di luar negeri ini juga belum jadi perhatian. Kemudian ini ada ikatan dan perjanjian penting. Misalnya contohnya perjanjian distributor. Ini distributornya itu ada distributor pihak ketiga dan distributor pihak berhubungan. Ini harus dijelaskan untuk perjanjian-perjanjian penting. Yang dilakukan oleh perusahaan. Jadi untuk distributornya itu dari luar ada PT Syakal Limang, ternyata dari yang berhubungan itu PT Sebenar-Sebenar Baru. Nanti bisa dilihat lagi relasinya seperti apa. Mungkin itu ya kurang lebihnya untuk materi pada hari ini. Mohon izin kalau misalnya tadi ada hal-hal yang kurang jelas atau mungkin kurang sesuai dalam penyampaiannya, misalnya ada yang ingin ditanyakan, silakan. Mungkin Mbak Fina bisa dipanduin proses ini. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih banyak Ibu Tina atas penyampaian materinya yang sangat bermanfaat ya tentunya buat kita semua. Bapak-Ibu yang tentunya masih berbahagia. Selanjutnya kita memasuki sesi tanya-jawab. Bagi Bapak-Ibu yang masih kebingungan terhadap materi yang baru saja disampaikan dan masih menyimpan pertanyaan bisa langsung saja disampaikan. Kami persilahkan kepada Bapak-Ibu yang ingin bertanya untuk dapat raise hand atau langsung saja mengaktifkan mikrofonnya. Silakan bagi Bapak-Ibu. Nah itu ada dari Pak Ferry, Ibu Tina yang ingin bertanya. Silakan Pak Ferry. Waalaikumsalam Mbak. Terima kasih Mbak Fina. Ibu Fina, mungkin ada beberapa pertanyaan yang baru mendapat penjelasan dari Mbak Tina. Yang pertama, bagaimana cara kita melihat suatu laporan keluargaan itu tidak dimanipulasi? Karena kita sering dengar bahwa laporan keluargaan itu kadang ada dibuat 3 versi. Buat pajak dibuat, buat calon investor dibuat, buat pemegang KAM juga dibuat. Nah bagaimana cara kita tahu, dilihat dari laporan keluargaan yang kita nanti akan evaluasi. Yang kedua, apakah ada rule of thumb dari masing-masing KOS? Misalnya, persediaan untuk usaha misalnya kayak Kabelindo ya mungkin sekitar 50% dari rekeningnya. Atau seperti apa, apakah ada rule of thumb seperti itu? Yang kedua. Yang ketiga, mungkin saya perlu dijelaskan lebih lanjut, terkait tadi ada di POS Meraca, di aset tidak lancar. Itu kalau nggak salah terkait taksiran, tagihan pajak penghasilan. Bisa dijelaskan lebih lanjut. Ini terkait apa ya, POS ini terkait apa? Kenapa masuk ke aset tidak lancar? Kemudian bedanya dengan pajak yang dibayar di muka apa ya? Itu yang ketiga. Pertanyaan yang keempat, mungkin bisa kan dijelaskan lebih lanjut terkait yang penghasilan atau dikomprehensi kliennya. Itu nanti pengaruhnya kemana ya? Misalnya tadi ada revaluasi aset, sebenarnya tadi Mbak Tina juga sebutkan ada perbedaan kurs, tapi kalau saya lihat keperbedaan kurs, maksudnya kebeban usaha yang di atas, mungkin nanti bisa dijelaskan lebih lanjut terkait penghasilan komprehensi kliennya. Yang terakhir terkait laporan arus gas. Tadi kan ada dua metode, metode langsung dan tidak langsung. Bisa lebih dijelaskan lagi perbedaannya, karena kalau tadi hasilnya akhirnya akan sama, kapan masuk ke kegiatan pendanaan, misalnya kayak bunga atau pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, itu di metode langsung itu tadi masuknya ke kegiatan pendanaan, tapi pada saat tidak langsung itu masuknya ke kegiatan opasi yang di atas, mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut. Sementara itu, Mbak Tina terima kasih. Terima kasih Pak Eri atas pertanyaannya. Sebenarnya ini untuk melihat bagaimana cara laporan keuangan dimanipulasi, karena ada tiga tes. Maksudnya memang kita perlu melihat dari konsistensi juga. Makanya tadi ketika membaca laporan keuangan itu juga kita perlu, kadang-kadang kita kalau melihat analis laporan keuangan itu, selain dari apa yang tersaji, kita juga, tadi menganalisis laporan atas laporan keuangannya, kita punya melihat dari perusahaan yang sejenis ya, industri yang sejenis itu yang berlaku secara umum seperti apa. Karena kalau kita melihat tadi ada tiga versi laporan keuangan, yang pertama untuk pajak, kemudian untuk investor, sifatnya akan berbeda ya Pak. Itu yang perlu kita lakukan normalisasi. Karena kita sebagai penilai itu tidak hanya serta-merta menggunakan langsung informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan. Ketika informasi misalnya laporan keuangan itu untuk pajak, pastikan kita melihat ya, nature-nya pasti akan dibuat level versinya itu kecil, supaya nilai pajaknya tidak akan kecil. Nah, itu di mana? Apa yang menjadi pengurangan signifikan sehingga levelnya lebih kecil? Sebaliknya, ketika laporan itu digunakan untuk investor, pasti ini juga akan digunakan bagaimana caranya supaya net income-nya menjadi lebih besar ya, supaya menarik investor-nya. Itu yang perlu kita baca secara detail, misalnya kita cek kembali dalam penggunaan metode optimasinya. Nah, tadi kalau kita lihat situasinya, apakah pengakuannya itu membuat, misalnya ini contoh kasarnya ya Pak, apakah pengakuan depresiasi itu justru akan mempengaruhi nilai dari laba bersih. Ketika itu berpengaruh, berarti perlu kita normalisasi, nah kita cek, ini berlaku secara umum hari ini seperti apa sih? Juga ketika ada pengakuan pendapatan, kemudian pengakuan beban, itu perlu kita cek kembali, kita perbandingan satu-satu ya. Apakah ada beban-beban yang misalnya tidak seharusnya dimasukkan atau ada beban-beban yang justru belum dimasukkan. Itu yang perlu kita lihat kembali ya Pak. Jadi, ini yang namanya kita melakukan normalisasi laporan keuangan. Cuman memang ini kalau untuk normalisasi belum dijelaskan di materi ini, pokoknya nanti untuk proses normalisasinya akan dijelaskan di langsung, bagaimana kita akan melakukan normalisasi, supaya laporan keuangan yang akan kita gunakan untuk analisis itu sudah bisa istilahnya menghilangkan tadi untuk hal-hal yang kita anggap sebagai sesuatu yang tidak wajar, sesuatu yang tidak biasa, atau mungkin beban atau pendapatan yang tidak berulang, tidak menjadi keberancungan bisnis perusahaan yang kita anggap sesuatu beban atau yang non-recurring. Itu kan bisa menjadi sebuah istilahnya abnormalitas ya Pak. Jadi ketika misalnya ada sebuah pendapatan yang begitu besar yang diakui di tanggung perjalanan sementara ketika untuk laporan investor itu diakui di jumlah yang cukup signifikan, tapi ketika di laporan budget ternyata pendapatan itu tidak diakui. Itu yang perlu kita cek lagi. Tapi nanti di dalam materi yang selanjutnya, itu akan kita bahas kembali lebih mendetail ya Pak, cara-cara melakukan normalisasi itu seperti apa, sehingga nanti kita tidak bisa terhindar dari tadi itu untuk budget. Nah ini yang perlu nanti dipahami oleh para penilaian. Jadi memang ketika kita melakukan laporan kan kalau sudah diaudit, belum tentu laporan budget itu bisa langsung kita pakai ya Pak ya untuk penilaian seperti itu. Kemudian pertanyaan selanjutnya, apakah ada rule of thumb persediaan dari laporan keuangan 50% atau aturan lainnya? Sebenarnya kalau rule of thumb persediaan ini, biasanya paling mudah itu kita bandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang sama. Ini berlaku secaranya seperti apa gitu. Nanti kan kita bisa melihat ya nature perusahaannya. Apakah ini perusahaan itu sebenarnya dia banyak menyimpan aktifnya dalam perusahaan, dalam persediaan gitu. Ini normal enggak ini perusahaan ini. Jadi kita lihat di perusahaan-perusahaan sejenis, perusahaan-perusahaan sejenis itu biasanya melakukan penyimpanan atau punya persediaan itu hanya sekitar, saya katakanlah 30% atau 40% atau 50% itu bisa kita sebandingkan. Secara mudahnya ya Pak. Karena sebenarnya kalau pemahaman saya kurang komprehensif ya Pak ya, memang tidak ada aturan khusus yang mengatakan bahwa persediaan itu harus ada 60%. Jadi itu dikembalikan lagi ke perusahaan, cuman secara mudahnya kita biasanya melakukan perbandingan. Sebenarnya perusahaan-perusahaan sejenis itu menyimpan persediaan. Kemudian, ini untuk aksiran tajihan pajak penghasilan, bedanya apa dengan pajak yang beda di Bukalapak. Saya kipas sebentar ya Pak ya untuk yang pertanyaan ini, karena saya juga perlu melihat kembali di catatan atas lapangan keuangannya. Nah, untuk penghasilan komprehensif lainnya, tadi yang dibilaskan penghasilan komprehensif lainnya itu, sebenarnya penghasilan komprehensif ini penghasilan yang tidak terkait langsung dengan persahabatan dari entitas atau perusahaan tersebut. Jadi kalau misalnya ada, tadi saya katakan, ada selisih kurs, kemudian juga ada, apa namanya, pendapatan atau belain dari entitas non-pengendali, itu masuk di dalam laba komprehensif. Jadi ini untuk hal-hal lain yang diluar entitas perusahaan atau misalnya ketika perusahaan itu misalnya melakukan, mendapat, sebenarnya melakukan tuntutan ya ke pengendali. Misalnya kalau ada, perusahaan melakukan tuntutan, kemudian memperoleh, istilahnya pendapatan atau sesuatu dari hasil tuntutan tersebut, perusahaan menang dari tuntutan dapat, nah ini kan juga tidak terkait langsung dengan aktivitas perusahaan, itu masuk ke dalam laba komprehensif. Jadi disitulah untuk pendapatan-pendapatan lain yang sebenarnya kalau kita membaca, nggak ada kaitannya sih dengan aktivitas bisnis dari perusahaan itu sendiri. Nah ini sebenarnya kalau untuk laba komprehensif sendiri, biasanya agak kurang diperhatikannya oleh para investor. Biasanya kalau investor itu melihatnya dari laba yang terkait langsung dengan aktivitas bisnis perusahaan. Kemudian, perbedaan metode langsung dan tidak langsung. Sapan masuk kepernanaan seperti bunga atau pinjaman pihak lain. Mungkin bisa ditambahkan. Nah, tadi kalau untuk metode langsung, itu sebenarnya semua aktivitas yang menghasilkan atau menguramikas itu langsung dimasukkan ke dalam aktivitas. Untuk misalnya apakah itu masuk ke dalam aktivitas operasi, kemudian apakah itu masuk ke dalam aktivitas investasi, apakah masuk ke dalam aktivitas penganaan. Jadi kalau investasi itu sebenarnya, kalau operasi kan jelas terkait langsung dengan operasional perusahaan. Kemudian kalau untuk aktivitas investasi, itu tadi terkait dengan kerolehan maupun penjualan dari aset petak. Kemudian kalau untuk aktivitas penanaan, ini terkait dengan bagaimana perusahaan menerima penanaan. Misalnya kalau penerimaan utang itu berarti menambah kas, kemudian kalau misalnya pembayaran utang atau dividen itu menjadi pengurang kas. Nah, tadi untuk bunga ya Pak, yang ditanyakan kapan? Bagaimana masuk penanaan seperti bunga atau pindahan pihak lain? Ya, di sini kayaknya kalau di... Jadi kalau misalnya Pak, jadi kan karena kita untuk aktivitas dengan menggunakan metode tidak langsung ya, jadi kalau untuk pembayaran bunga karena dia masuk ke dalam tadi, untuk laporan laba ruginya kita menyelesaikan dulu Pak untuk laporan laba ruginya. Nanti kita setelahnya menambahkan untuk laporan laba ruginya itu seberapa besar gitu. Jadi kita rekonsiliasi dari kegiatan operasional, jadi misalnya dari pemerintah sosial dan sebagainya, ini juga petang-petang, kemudian juga utang jangka pendek lainnya, ini maksudnya ketika ada utang yang jelasnya berpengaruh terhadap aktivitas operasi, jadi bukan utang-utang yang termasuk di dalam aktivitas pendanaan seperti itu. Jadi kalau tadi kan untuk, kalau di sini kalau nggak salah untuk pembayaran bunga untuk aktivitas di operasi, jadi lebih seperti misalnya kalau untuk utang di sini, utang jangka pendek ini adalah utang yang berkaitan langsung dengan kegiatan dari operasi perusahaan seperti itu. Kalau utang yang ada di dalam arus test aktivitas ini, ini utang-utang yang dilakukan tidak langsung terkait dengan aktivitas operasi, kalau utang jangka pendek kan biasanya seperti utang usaha dan kerjanya, itu yang termasuk di dalam operasi, kenapa itu masuk ke dalam betul-betul tidak langsung. Tapi kalau yang masuk ke dalam tadi aktivitas pendanaan, itu adalah utang-utang misalnya kalau kita masukkan utang jangka panjang yang besar itu nanti masuk ke dalam aktivitas pendanaan juga untuk misalnya pembayaran pokok dan bunga untuk tadi utang jangka panjang itu masuk ke dalam aktivitas pendanaan. Seperti itu perbedaan, kurang lebih. Untuk tadi pertanyaan yang belum terjawab itu terkait dengan pos dineraca terkait taksiran bagian pajak penampilan, bedanya apa dengan pajak dibayar di muka. Ini sepertinya saya juga nggak tahu mungkin sebentar saya coba carikan untuk referensinya atau taksiran. Mungkin bisa ditambahkan C-A-L untuk taksiran pajak itu apa. Di catatan atas lapangan keuangannya di nomor berarti tidak. Di bawah berarti coba lihat taksiran itu apa. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Tidak terlihat. Yang paling baik kita pilih untuk melakukan pembandingan. Nanti kan arahnya kita kalau analisis itu kan kepembandingan. Itu mana yang paling mencerminkan. Sebenarnya ini berarti terkait dengan relative valuation. Jadi kalau itu tuh ada plus minusnya masing-masing. Kalau dari penggunaan relative valuation untuk masing-masing. Tadi ya hasil yang digunakan ya kalau kita mau pakai. Misalnya price to EBIT, price to EBITDA. Price to EBITDA itu seperti apa? Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Yang ini. Baik. Ijen di musim. Nah kalau kemarin sih saya sempat ada sedikit ini yang seperti dengan bahan untuk pengetahuan penilaian bisnis. Jadi dari sumber yang saya peroleh. Jadi kalau misalnya kita melakukan tadi. Kalau earning atau income ya. Secara langsung misalnya earning per share. Nah ini sebenarnya kalau IPS ini sangat populer sih kalau di dunia relative valuation ya. Karena biasanya kalau kita sebagai pemilih saham itu lebih banyak menggunakan IPS. Ini karena melihat profitability-nya perusahaan itu seperti apa sih gitu. Nah tapi dengan catatan kalau misalnya kita membandingkan earning per share ini. Itu harus kita sesuaikan dulu bahwa memang earning yang ada di perusahaan kita itu sudah sebanding dengan earning dari perusahaan sebandingnya. Jadi kan kalau tadi earning atau net income itu kan sudah dikurangin dengan depreciasi, amortisasi. Nah ini perlu dipastikan lagi. Memang dari depreciasi, amortisasi itu sudah. Misalnya sudah sama ya. Untuk metode yang digunakan. Jadi kan misalnya kita akan bisa melihat kesembandingan dari perusahaan-perusahaan itu. Kemudian juga kita kalau menggunakan earning per share ini perlu melihat lagi beban-beban atau pendapatan-pendapatan yang ada di perusahaan itu. Apakah memang sudah istilahnya normal ya. Tapi kalau misalnya di dalam perusahaan itu ternyata ada beban yang seharusnya tidak diakui tapi diakui gitu kan. Atau misalnya beban itu seharusnya tidak diakui tapi diakui. Nah itu yang perlu kita menggunakan lagi. Perlu kita sebandingkan lagi dengan perusahaan sejenis. Nah kekurangannya kalau earning per share itu biasanya kalau misalnya perusahaan rugi itu akan sulit untuk dilakukan perbandingan seperti itu. Kalau kita menggunakan relative valuation sementara perusahaan rugi ini karena perusahaan earning itu tidak terlalu positif, tidak terlalu positif untuk dilakukan perbandingan. Kemudian juga sifat dari restoran ini ke sifatnya lebih volatil. Tidak lebih stabil. Kemudian juga penggunaan metode akutansi tadi saya bilang itu bisa mengubah besaran dari price-to-earning ratio. Kalau kita menggunakan relative valuation ini perlu disarakan lagi. Kekurangannya itu kalau price-to-earning. Kemudian kalau misalnya kita menggunakan edit, misalnya menggunakan price-to-earning before interest and tax, sebelum interest dan tax. Nah ini sebenarnya kalau untuk price-to-earning ini lebih cocok digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam perusahaan-perusahaan yang capital incentives industry. Seperti kalau perusahaan-perusahaan oil and gas, perusahaan industrial itu lebih cocok menggunakan earning before interest and tax. Earning before interest and tax ini sendiri itu dia menghitung suruh pendapatan tanpa memasukkan bunga dan pajak sehingga operasional dari perusahaan tersebut dapat diseluruh suri. Kalau misalnya ada satu perusahaan dengan komposisi utang yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain berarti kan ini akan berpengaruh juga terhadap berapa sih interest yang harus dibayarkan. Kalau misalnya memang perusahaan itu sifatnya perusahaan dengan modal yang cukup besar bisa dari utang-utangnya itu kalau kita mau menggunakan relative evolution biasanya menggunakan price to edit. Jadi kita akan, istilahnya belum mengurangkan dulu nih beban untuk pembayaran bunganya. Jadi kita benar-benar melihat dari operasional perusahaan itu seperti apa. Seperti itu. Sama juga, ini sama dengan kekurangannya itu sama dengan price to earning of equity. Jadi kalau penggunaan metode aturan yang berbeda pada depreciasi amortisasi itu bisa juga merubah besaran dari price to edit. Jadi perlu ada penyesuaian untuk metode penetapan depreciasi dan amortisasi. Sementara kalau price to EBITDA, berarti kan kita memang betul-betul menyisihkan. Menyisihkan karena kita tidak menghitung pengeluaran untuk apa namanya, depreciasi dan amortisasi. Jadi benar-benar disuruh kita dari operasi secara keseluruhan karena menghitungnya dari amortisasi. Jadi kita bisa melihat operasional antara perusahaan itu perbandingannya seperti apa. Memang biasanya sih kalau di dalam penilaian kita tetap melakukan perhitungan tiga-tiganya. Tapi tetap kita lakukan tadi namanya normalisasi. Supaya walaupun nanti menggunakan EBITDA, EBIT maupun testing kita dapatkan hasil yang tidak bias oleh abnormality. Nanti itu ketika kita melakukan relative valuation. Jadi setelah kita melihat hasil dari masing-masing relative valuation yang berjadi EBITDA, EBIT maupun aming, itu kita akan badingkan. Kita akan melakukan memberbatan. Kembali lagi, nanti keyakinan menilai dalam melihat perusahaannya seperti apa. Jadi biasanya itu antar perusahaan itu pasti akan bergeda ketika melakukan memberbatan. Misalnya kalau tadi yang saya bilang, misalnya itu perusahaan infrastruktur dengan industri yang membutuhkan capital investment incentive. Itu berarti ketika kita memberbatan, kita akan memberikan pemberbatan yang lebih besar kepada EBIT atau EBITDA. Karena memang kita melihat secara operasional dan mengurangi tadi beban yang sifatnya untuk pembayaran bunga rusa. Mungkin untuk resolutinya diberikan bebatan lebih kecil. Jadi nanti kita perlu melihat nature dari perusahaan. Jadi tidak bisa disamakan antar perusahaan. Jadi nanti pemberbatannya akan sama ketika kita melakukan pemulaian di perusahaan dengan industri yang berbeda. Kemudian pertanyaan selanjutnya. Ya, karena laporan keuangan terdiri empat komponen, artinya simpulan atas satu entitas tidak bisa dilihat dari salah satu atau salah dua komponen tersebut. Tapi harus secara kasus masing-masing. Misal artinya tinggi, tapi laporan bimbingnya tinggi, cashflow-nya kecil, dan rasa beban yang kita dapatkan dan dalam pengembangan aktifitas yang ada. Apakah simpulan dari kita juga perlu pertimbangkan juga? Jadi nanti ketika kita melihat nature perusahaan, kita akan menghitungkan semua komponen laporan keuangan. Kemudian nanti ketika kita melakukan proyeksi atas cashflow, nanti akan juga dilakukan penyesuaian di situ. Nanti akan membandingkan kalau memang itu perusahaan berkembang, nanti itu juga akan berpengaruh di tingkat pertumbuhannya seperti apa. Kalau memang perusahaannya sedang berkembang, itu kan akan kelihatan ketika kita melihat dari keseluruhan empat laporan. Nah, mungkin nanti kalau misalnya terkait dengan penilaian ketika nanti kita melakukan proyeksi maupun penilaian, akan ditemukan lebih detail di materi selanjutnya. Kita dalam nanti melakukan pertimbangan untuk analisis penilaian itu seperti apa sih dari masing-masing laporan keuangan, atau apa saja yang perlu kita pertimbangkan, bagaimana kita melakukan proyeksi terhadap perusahaan tersebut. Jadi, tetap akan dipertimbangkan. Jadi, bukan hanya salah satu saja yang dipertimbangkan. Banyak tetap akan menjadi komponen yang harus dipertimbangkan karena semuanya juga nanti akan dilihat untuk hasil proyeksi seperti apa. Terima kasih, Bu Nurfi. Kalau masih kurang menjawab, bisa dijelaskan lebih detail di pertemuan selanjutnya akan ada materi khusus yang akan membahas tentang analisis untuk penilaian dan proyeksi itu seperti apa. Nanti di situ akan lebih jelas lagi. Nanti kalau saya jelasin di sini, nggak jadi, Bu, TOT-nya ya. Terima kasih, Bu Tina. Ya, Bu Nurfi, terima kasih banyak. Baik, Bu Tina. Terima kasih, Bu Tina. Sesi tanya-jawab sudah selesai. Baik, Bapak-Ibu yang berbahagia. Mungkin demikianlah rangkaian kegiatan TOT penilaian tahun 2003. Kita pada pagi hari ini. Semoga apa yang telah disampaikan oleh Bu Tina tadi dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua di bidang penilaian. Terima kasih atas kerjasamanya dan partisipasi dari seluruh pihak. Saya, selaku MC yang bertugas, memohon maaf apabila ada kekurangan dan sampai jumpa di lain kesempatan. Akhir kata, selamat pagi menjelang siang dan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Warahmatullahi wabarakatuh. Warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih, Bapak-Ibu sekalian. Semoga masyarakat hari ini membantu, Bapak-Ibu. Mohon maaf kalau tadi penjelasannya kurang, nanti bisa didiskusikan lebih lanjut, Bapak-Ibu. Terima kasih, Bapak-Ibu. Terima kasih, Mbak Tina. Semoga TOT ini bisa membantu Bapak-Ibu dalam pelaksanaan FGD. Terima kasih, selamat pagi.

Listen Next

Other Creators