Details
Nothing to say, yet
Details
Nothing to say, yet
Comment
Nothing to say, yet
The Chairman of L. John Indonesia Foundation, Martinus John Yesugiarto, visited various tourist destinations in Cirebon, West Java. He first visited the Sunyaragi Cave, a historical tourist spot, and learned about its well-preserved history. He then visited the Kacirebonan Palace and discussed with local officials about promoting Indonesian culture and history. Afterwards, he went to the UKM Mall, where he praised the management and products of local small and medium enterprises (UKM). Lastly, he visited the Trusmi Batik, where he observed the batik-making process and recommended it as a great destination for students to learn about Indonesian batik. Overall, Johnye hopes to promote and preserve the culture and history of Cirebon. Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai beragam destinasi wisata menarik, mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, wisata kuliner, dan lainnya. Untuk itu, Ketua Umum Yayasan L. John Indonesia Martinus John Yesugiarto mengunjungi berbagai destinasi di Cirebon, Sabtu, 18 Mei 2024. Tiba di Cirebon, tokoh pariwisata nasional ini didampingi Nana Tarjana langsung mengunjungi Gua Sunyaragi yang terletak di Sunyaragi, Kesambi, Cirebon, Jawa Barat. Bersama pemandu wisata Gua Sunyaragi, ia melihat bagaimana Gua Sunyaragi masih dijaga dan dikelola dengan baik, hingga menjadikan tempat tersebut menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Cirebon. Sebuah destinasi pariwisata yang menurut saya pada peninggalan zaman dulu kita bisa belajar banyak di situ, melihat bagaimana zaman itu orang bersemedi di gua, bagaimana menyimpan makanan di gua, bagaimana kehidupan keluarga, ucapnya. Selain dari alami dan dibuat sedemikian rupa, kita lihat saja tempat belajar yang bagian wanita lebih tertutup, yang bagian pria lebih terbuka. Jadi dari zaman dulu, orang sudah memikirkan hal yang sangat detail sampai menurut saya pengelolaannya jadi jauh lebih mudah karena sudah ada tata tertibnya, sudah ada daerah terpisah-pisah, tambahnya. Setelah dari Gua Sunyaragi, perjalanan dilanjutkan dengan pergi ke Kraton Kacirebonan yang berlokasi di Jalan Pula Saren, Kelurahan Pula Saren Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Di tempat tersebut, Johnye bertemu dan berdiskusi santai serta hangat bersama Sultan Kacirebonan, P. Abdul Gani Natadiningrat, C. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kota Cirebon, Iying Daiman. Setelah berdiskusi, Johnye diajak oleh Sultan Kacirebonan P. Abdul Gani Natadiningrat, C. berkeliling melihat seraya diceritakan secara langsung berbagai macam peninggalan Kraton Kacirebonan zaman dahulu yang masih terjaga dengan baik. Dengan adanya kunjungan ke Kraton Kacirebonan, Johnye berharap dapat memberikan pengetahuan serta mengajak anak muda untuk lebih mencintai budaya dan sejarah Indonesia. Menurut saya itu bagus karena banyak generasi muda sekarang yang sudah tidak peduli dengan peninggalan sejarah, tidak peduli dengan bagaimana ceritanya. Ini menurut saya akan memberikan sebuah informasi yang bisa tersebar secara luas, bisa banyak mengajak anak-anak muda untuk semakin mengetahui bagaimana sejarah bangsa kita dulu, sehingga bisa memberikan pelajaran-pelajaran dan semakin dia mengetahui, saya yakin mereka akan semakin mencintai sejarahnya, semakin mencintai budaya Indonesia, semakin kokoh persatuan Indonesia, jelasnya. Tidak berhenti sampai di situ, Johnye melanjutkan perjalanan menuju Mall UKM yang berlokasi di lantai bawah kantor Dinas Kooperasi dan Usaha Kecil menengah di jalan Cipto Mangunkusumo, kota Cirebon, Jawa Barat. Johnye didampingi Kepala Dinas Kooperasi Usaha Kecil menengah perdagangan dan perindustrian kota Cirebon yang daiman melihat berbagai macam produk UKM, mulai dari tas, makanan, pakaian, dan lainnya. Johnye mengatakan, dengan adanya Mall UKM ini dapat membantu masyarakat yang ingin terjun di bidang produksi UKM dan UMKM. Saya lihat Mall UKM di Cirebon ini tokonya dikelola dengan bagus, menyajikan barang-barang juga sangat profesional. Ini tentu buat UKM dan UMKM di daerah itu tentu sebuah kesempatan bahwa barang-barang mereka bisa masuk ke dalam Mall, dikelola dengan secara baik dan pasti akan memberikan dampak-dampak positif yang bisa mendorong peningkatan promosi dan penjualan. Katanya, selepas dari Mall UKM, Johnye kemudian pergi ke Batik Trusmi yang menjadi rangkaian perjalanan di Cirebon. Batik Trusmi sendiri berada di Jalan Sheikh Datul Kahfi, Weru Kidul, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di Batik Trusmi, Johnye melihat proses pembuatan batik, baik batik tulis maupun batik cap. Setelah itu, ia berkeliling ke True Park Museum yang terdapat berbagai macam koleksi batik, canting, alat pewarnaan, dan lainnya. Tidak hanya itu, ia juga mencoba jamu di Batik Kitchen hingga berbelanja oleh-oleh. Johnye mengatakan, ini pertama kalinya ia melihat sebuah tempat kerajinan batik yang dikelola dengan sangat profesional, di mana masyarakat bisa belajar sejarah, hingga mengetahui proses pembuatan batik di bawah satu atap. Saya pikir ini dalam rangka melestarikan budaya batik Indonesia, akan menjadi sebuah destinasi yang bagus buat anak-anak sekolah. Saya sangat menganjurkan anak-anak muda dari seluruh Indonesia bisa datang ke tempat batiknya, belajar, mengetahui tidak hanya sekadar membatik, tapi juga belajar pengetahuan bagaimana sejarah batik itu sendiri. Saya kira ini adalah sebuah destinasi yang sangat bagus. Ada unsur sejarahnya, unsur edukasinya, dan di situ bisa berbelanja sekalian. Selain itu, Johnye melihat peluang untuk mengajak putra-putri binaan Yayasan L. John Indonesia mengunjungi batik trusmi untuk menambah pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya Indonesia semakin meningkat. Saya melihat kalau kita lagi karantina putri-putri pariwisata yang belum pernah tahu proses batik itu gimana. Ini suatu kesempatan bagus untuk mereka belajar, tambah wawasan, tambah mencintai budaya Indonesia, mencintai peninggalan-peninggalan, kerajinan-kerajinan, bagaimana prosesnya, supaya mereka tahu. Jadi, mereka lebih mencintai produk-produk dalam negeri daripada produk luar negeri. Jelasnya, Johnye berharap kunjungan ke Cirebon ini mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memajukan, mempromosikan, dan melestarikan budaya maupun sejarah kota Cirebon. Saya sudah bisa melihat dengan mata kepala sendiri, saya melihat potensi-potensi yang ada di sana. Saya pikir ini bisa dikembangkan bersama-sama selama kesultanan merasa terbuka untuk, yuk kita kembangkan lebih bagus lagi, kita promosikan lebih masif lagi, harapnya. Dinas pariwisata kota Cirebon juga merasa bagus, mereka juga bisa mendorong membuat event-event, kita juga bisa mempromosikan eventnya secara nasional. Jadi saya pikir bisa dibangun mutual benefit agar riayasan LJON Indonesia bisa ikut berperan memajukan pariwisata dan UMKM di Cirebon tambahnya.