Home Page
cover of Menparekraf: Santri Digitalpreneur 2024 Harus Mampu Cetak Santri Modern - Made with Clipchamp
Menparekraf: Santri Digitalpreneur 2024 Harus Mampu Cetak Santri Modern - Made with Clipchamp

Menparekraf: Santri Digitalpreneur 2024 Harus Mampu Cetak Santri Modern - Made with Clipchamp

00:00-03:51

Nothing to say, yet

1
Plays
0
Downloads
0
Shares

Transcription

The Minister of Tourism and Creative Economy, Sandiaga Salahuddin Uno, inaugurated the Santri Digital Preneur 2024 training program at the Nur Elfalah Islamic Boarding School in Banten. The program aims to train and empower modern santri who uphold good morals and have skills in digital creative economy. It also aims to empower outstanding santri to compete in the creative and digital industries. The program includes training in digital skills and entrepreneurship. The goal is to create skilled digital entrepreneurs who can create business opportunities and jobs. This is the fourth year of the program, and improvements have been made, including mentoring classes for the participants. The program aims to contribute to Indonesia's creative economy and make the participants agents of change. The Minister was accompanied by officials from the Ministry of Tourism and Creative Economy. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menparekraf Kaba Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan pelatihan program Santri Digital Preneur 2024 di Pondok Pesantren Nur Elfalah, Banten. Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya di Pondok Pesantren Nur Elfalah, Banten, Jumat 29 Maret 2024, mengatakan program Santri Digital Preneur Indonesia 2024 harus dapat mencetak dan menciptakan santri modern yang menjunjung tinggi ahlakul karimah. Selain juga mampu beradaptasi dan menguasai keterampilan ekonomi kreatif digital, sehingga santri-santri semakin berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya. Program ini juga diharapkan memberdayakan santri unggulan, hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital. Dari pelatihan ini kita harapkan santri-santri ini bisa menjadi pelaku ekonomi kreatif digital yang andal dan mampu menciptakan peluang usaha atau lapangan kerja. Mengutip Pak Kiai Ubai, santri bukan semata mengurus fikih tapi juga memastikan sugih, kata Menparekraf Sandiaga. Program Santri Digital Preneur Indonesia, SDI, sendiri merupakan wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi muda dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif. Tahun ini merupakan tahun keempat dilaksanakannya program Santri Digital Preneur yang tahun ini mengusung tema, generasi kreatif, berdaya saing. Kegiatan Digital Preneur diikuti oleh 500 santriwan dan santriwati yang berasal dari 10 pondok pesantren yang ada di Banten dan dilaksanakan selama 2 hari. Tahun ini, selain 10 kota pelatihan dan 1 acara puncak, Santri Digital Preneur juga hadir dengan kegiatan akselerasi dan silaturahmi alumni Santri Digital Preneur Indonesia di Pondok Pesantren Nur Elfalah, Banten, dan nantinya juga akan ada di Pondok Pesantren Persatuan Islam I dan II Bandung, Jawa Barat. Kegiatan akselerasi dan silaturahmi alumni Santri Digital Preneur Indonesia ini akan mengundang tim terbaik dari pondok pesantren yang sudah pernah mengikuti program ini. Nantinya peserta akan diberikan pelatihan voice over dan pembuatan konten, sehingga karya-karya yang dihasilkan oleh santri serta pondok pesantren dapat disiarkan melalui kanal-kanal digital melalui kreatifitas teman-teman peserta akselerasi dan silaturahmi alumni Santri Digital Preneur Indonesia ini. Karena ini merupakan pelaksanaan tahun keempat maka kami melakukan perbaikan diantaranya ada kelas pendampingan untuk peserta Santri Digital Preneur Indonesia tahun 2024. Program ini adalah bentuk follow up terhadap alumni agar dapat mengembangkan produk kreatif digitalnya sehingga bisa berdaya saing dan menjadi lokal heroes. Mudah-mudahan lokal heroes Santri-Santri bisa membangun negeri, kata Menparekraf. Menparekraf menargetkan melalui program Santri Digital Preneur ini tercipta terobosan dan solusi dari ekonomi baru Indonesia yang berbasis ekonomi kreatif. Kita ingin para santri ini tidak hanya membawa proposal tapi justru menjadi mentor digital. Mereka bisa menjadi solusi dari ekonomi baru Indonesia yang berbasis ekonomi kreatif. Karena posisi kita sudah tiga besar dunia sekarang di level global, kita hanya tertinggal dari Korea Selatan dan AS. Jadi harapannya melalui Santri Digital Preneur ini kita bisa mencetak lembaran baru yang insya Allah bersejarah, kata Menparekraf. Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk ke Menparekraf Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, serta Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio ke Menparekraf Baparekraf, Iman Santosa.

Other Creators