Home Page
cover of Komisi I DPR Pertanyakan Kenapa Amunisi Kadaluarsa Masih Disimpan
Komisi I DPR Pertanyakan Kenapa Amunisi Kadaluarsa Masih Disimpan

Komisi I DPR Pertanyakan Kenapa Amunisi Kadaluarsa Masih Disimpan

00:00-03:08

Nothing to say, yet

Podcastspeech synthesizerspeechnarrationmonologuemale speech
0
Plays
0
Downloads
0
Shares

Transcription

Commission member Anton Soekartono-Surato questioned the explosion at the Ammunition Warehouse in Gudmurah, Kodamjaya, Bogor, West Java. He raised concerns about expired ammunition being left in the warehouse and demanded an explanation from the TNI Commander. He also mentioned addressing compensation for affected residents. The Bogor Regent confirmed assessing the damaged houses and stated that the government had 14 days to coordinate and determine the necessary measures. The TNI Commander warned residents not to touch the scattered ammunition and deployed troops to secure the area. There were no casualties or injuries reported from the incident. Anggota Komisi IDPR RI Anton Soekartono-Surato mempertanyakan terjadinya ledakan di Gudang Amunisi Daerah, Gudmurah, Kodamjaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 30 Maret 2024, malam. Anton juga menanggapi mengenai dugaan ledakan Gudang Amunisi yang disebabkan karena telah kedaluarsanya sejumlah amunisi yang ada dalam gudang. Ya mungkin kita cek lagi harusnya kan dimusnahkan. Kenapa kok kedaluarsa malah dibiarkan? Itu kan pembiaran. Apa tidak ada pengecekan atau gimana? Kita akan tanyakan, kata Anton di Bogor. Karena itu, ia berkomitmen dengan akan menanyakan persoalan tersebut kepada Panglima TNI alasan terjadinya ledakan yang berdekatan dengan rumah penduduk tersebut. Nanti pas rapat kerja dengan Panglima akan saya tanyakan, kenapa bisa terjadi dan apa yang menyebabkan ini terjadi, dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali. Ujarnya, politisi fraksi Partai Demokrat ini juga-juga mengaku akan menanyakan kepada Panglima TNI mengenai kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak ledakan Gudang Amunisi. Kita akan tanyakan juga ke Panglima ini kompensasinya seperti apa. Apakah rumahnya akan diperbaiki atau tidak. Intinya kita datang ke sini untuk menanyakan apa yang terjadi di sini. Jelasnya, Penjabat, PJ, Bupati Bogor Asmawatosepu di tempat yang sama mengaku mulai melakukan asesmen terhadap rumah yang rusak terdampak ledakan Gudang Amunisi daerah Gudmurah, Kodamjaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Menurut dia, pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen mulai dari menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan. Sebelumnya, Pangdam Jaya Majen TNI Mohamad Hasan mengingatkan warga jangan mengambil proyektil amunisi yang terpental dari dalam gudang ke kompleks permukiman di sekitar lokasi ledakan di Kompleks Gudang Munisi Daerah, Gudmurah, Kodamjaya Desa Ciansana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hasan menyampaikan jajaran prajurit TNI-ED dari Kodim Kabupaten Bogor dan Kodim Kabupaten Bekasi juga telah dikerahkan untuk berkeliling ke permukiman untuk mengamankan proyektil-proyektil yang terpental itu. Sebanyak 15 gudang di Kompleks Gudang Munisi Daerah, Gudmurah, Kodamjaya, Ciansana, meledak dan terbakar pada Sabtu 30 Maret sekitar pukul 18.30 waktu Indonesia Barat. Dari belasan gudang itu, salah satu gudang, yaitu gudang nomor 6 menyimpan kurang lebih 160 ribu munisi dan bahan peledak kedaluarsa yang merupakan hasil pengembalian dari berbagai satuan di bawah Kodamjaya. Dari hasil penelusuran Kodamjaya, Hasan menyebut sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu. Dia juga menyebut tidak ada warga dan prajurit TNI yang terluka akibat insiden tersebut.

Listen Next

Other Creators