Home Page
cover of bg rizki dan kak alya
bg rizki dan kak alya

bg rizki dan kak alya

00:00-26:33

Nothing to say, yet

Podcastspeechconversationnarrationmonologuefemale speech
2
Plays
0
Downloads
0
Shares

Transcription

Selamat datang kembali di another version Cepat disitu suaranya, kamu harus ada disitu sebenarnya Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Selamat datang kembali di another version Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang di voice of SML Belana Azhar Medan Jadi hari ini kami di tangan Pak Ren Abang yang mengikuti pertukaran pelajar di Korea- Selamat datang di voice of SML Belana Azhar Medan Selamat datang di voice of SML Belana Azhar Medan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang di voice of SML Belana Azhar Medan Jadi hari ini kami di tangan Pak Ren Abang yang mengikuti pertukaran pelajar di Korea- Selamat datang di voice of SML Belana Azhar Medan Jadi hari ini kami di tangan Pak Ren Abang yang mengikuti pertukaran pelajar di Korea- Jadi bagaimana kabar kakak dengan kecilkan apa yang kakak dan abang lakukan? Kabar abang baik, sekarang lagi untuk persiapan menuju ke Apollo. Ya, sebentar lagi kan sudah mempunyai penasaran. Ya kan sudah sama sih, tapi untuk persiapan test SMBC dan Bukit, Terutama dengan pengumuman undangan SMBC juga akan nanti. Jadi ya kesimpulannya sebenarnya ya beberapa soal ini sama abang. Jadi kan ini kakak-kakak, kalau kakak-kakak abang ini kan petaruh pelajar di Korea- Jadi bagaimana sih kakak dan abang itu petaruh pelajar yang mengikutinya di Apollo menjalankan sampai ke Bali? Kalau kami itu sebenarnya dipilih dari sekolah masing-masing dulu, dari guru Bahasa Inggris. Di tahun-tahun itu guru Bahasa Inggris itu sekarang sudah di-revise, di-pamodel sekarang di sekolah-sekolah. Dulu itu kayak bukan eleksi, itu kayak milih-milih dari masing-masing keluarga, Siapa yang berminat, siapa yang mau ikut pelajar-pelajar kita jadi dipilih. Ternyata dipilih barulah di-diskusiin mau sekolah atau enggak, baru disuruh tanya orang sekolah kan. Yang terbaik gilanya berapa, apa yang dilakukan di sana, program ini, ini gitu. Jadi kami dipilih-pilihkan, setelah dipilih-pilihkan nanti barulah langsung ke bagian sekolah-sekolah. Terus waktu sebelum ke sana itu ada gak sih pelatihan dulu dari pemerintah? Belajar Bahasa Inggris dari pemerintah? Iya ada, jadi sebelum ke Korea waktu itu sekitar sebulan sebelumnya, Sebulan sebelumnya itu ada pelatihan Bahasa Korea, Karena kami juga belajar nari, nari-nari daerah di Sumatera Utara, Untuk menemukan budaya di Sumatera atau di Korea kanan, di Sumatera kanan gitu kan. Jadi dari situ kan kami juga ada guru Bahasa Korea gitu kan, Tapi langsung ini juga Inggris dan Bahasa Korea, Itu sama-sama dari beda-beda sekolah, kita informasi. Tapi selama di Korea itu tetap menggunakan Bahasa Inggris atau pakai Bahasa? Pakai Bahasa Inggris, karena kan memang dari persahabatan awal juga, Pemerintah itu menghirup Bahasa Inggris lah, Untuk bagaimana ya, nggak terlalu mahasiswa, Mungkin bisa kayak berkomunikasi dengan orang-orang. Terus berbeda-beda itu di Sumatera, terus sekolahnya di Sumatera? Kalau ngomong-ngomong aja ya, mungkin ngomong-ngomong dari apa ya, Dari sampai sana dulu ya, Pokoknya kami pergi itu tanggal 7 ya, 7 November 2022 sebelumnya kan, Seperti itu dari Kuala Namung, kami ke Malaysia dulu ya, Kuala Lumpur, setelah trafik berapa jam, baru kami menuju ke Koreanya, Di sana kami langsung menuju ke kota, Untuk Kuala Lumpur ini, untuk KSMI yang kami menuju ini, Di SMA Junguang, SMA Junguang seperti itu di kota Bongju, Setelah sampai di sana, kami disitu ada penyambutan juga kan, Penyambutan oleh sekolah-sekolahnya, dan murid di sana juga, Setelah sampai di sana, kami baru didampingi sama SOS Pembangunan Sumasi, Kami ada 3 partner itu, Jadi kami dari medan ini kan ada sekitar 20 orang, Dari masing-masing sekolah, 20 perspektif, 20 orang gitu ya, Jadi di sana juga disediain gitu, Ada 18-20 orang, Yang satu-satunya itu punya partner Sumasi gitu, Jadi kami nanti di sana itu, setelah berjumpa, Kami ke rumah mereka, Dan disitulah kami nanti tidur, kami makan, Pokoknya selama kami di sana, kami tetap tinggal di situ, Sama partner kami, Setiap selesai dari kegiatan, Itu kami ada waktu free itu, Kalau misalnya di medan itu, Bisa dibilang abis maghribnya gitu lah ya, Mungkin jam 6, jam 7 itu sudah free, Sampai malam, sampai jam berapa pun bisa sebenarnya, Setelah sampai malam, Lalu kami kembali lagi ke rumah, Dan gitu terus lah, gitu terus kayaknya, Sampai selama 2 minggu kami, Giatannya gitu terus, Kalau misalnya ikan itu, Kayak semacam hijau, kalau memakan itu ditangguh, Di sana, ditangguh di sana, Atau kita harus cari makan lagi? Kalau misalnya, Makan siang gitu, Itu udah kalian di jaya pasti awal, Kalian sama 3 pesawat, Tapi kalau misalnya sarapan, Sama makan malamnya itu, Kita sendiri, atau mungkin karena kan, Dijadiin sama hospital-hospital, Jadi kalau malam, Mungkin kalian memang di luar, Karena kan sehari-hari juga panjang, Jadi kenapa harus di luar? Nah, jadi pengguna dapat yang, Yang baik gitu kan, Mungkin dibilang kayak, Mungkin aja dari awal sampai akhir itu, Dia yang dibilang semua, Kayak mau main-main, Kalau waktu itu kan biasanya mereka ngajaknya itu, Kalau nggak olahraga, Kayak main permainan itulah, Kayak mungkin, Ya boli, Ada juga pemimpin bola di sana, Kalau mereka baik, Semuanya ditangguh mereka, Jadi kan nggak semua juga gitu kan, Kadang-kadang ada juga yang, Dia yang pasti main, Dia yang pasti, Belajar di sana, Di sekolahnya, Mereka aja, Mereka ada sponsornya, Biar itu bisa berfungsi, Iya, kami nggak ada pelajaran-pelajaran aja, Tapi kayak, Kami di sekolah mereka itu, Saya mempelajari apa yang mereka buat di sana, Dari dulu, Kayak pagi mereka masuk kelas, Kami diajak mungkin, Melihat sekolahnya, Melihat gore-nya, Melihat perusakannya, Mungkin, Ada kayak mereka itu, Ada dapur sendiri gitu, Jadi kami disitu, Dikerjain, Dirinya mangkok-mangkok, Sama bahan-bahan untuk gore, Bukan-bukan kipis, Bibimbap ya, Jadi kami disuruh buat sendiri gitu, Kayak bahan-bahannya udah disuruh diri kita, Kami buat sendiri, Ada juga guru yang ngajarin kami, Ya, pokoknya, Selama di sekolahnya itu, Kami nggak ikut kelasnya untuk belajar, Jadi kami mungkin dikenalkan, Apa yang ada di sana, Apa yang mereka buat selama mereka sekolah disitu, Kalau buat biaya nih bang, Totalnya kira-kira dari yang, Biaya kasarnya nih buat, Dari tiket pesawat, Sama pasir-pasir-pasir di sana, Kalau uang jajan kira-kira berapa tuh? Kalau uang jajan sama, Emang biaya yang ditetapkan di, Memkomedan itu berbeda, Kalau ditetapkan di memkomedan itu kan, Dari awal udah ditetapkan harga, Itu udah ditetapkan harganya itu, Kira-kira 20 ya, 20 juta, itu selama, Kurang lebih 2 minggu kira-kira, Itu udah input kayak, Pesawat, makan, Itu udah makan siang kan, Seharusnya pulang pergi, Baru kita dapet juga, Mungkin souvenir, Tiket hotel, Baru dapet juga, Baju-bajunya dapet juga kan, Tapi kalau uang jajan itu, Kita sendiri, Karena itu kan, Tergantung masing-masing juga kan, Ada yang mungkin banyak keluarga, Di rumah banyak, Uang banyak dia kan, Untuk belanja, Kalau oleh-oleh itu, Kalau dia bawa dikit, Ya cukupnya ada, 10 lah, 10, Udah 2 minggu juga, Beli-beli oleh-oleh, Pengalaman yang paling berkesan di sana, Ada nggak sih yang kayak, Sampai sekarang itu masih teringat, Dan semangat lagi kesan? Mungkin itu, Kalau pengalaman, Sebenarnya semuanya itu, Lagi ingat sekali, Tapi yang paling bingung di sana, Waktu itu, Pak Arfi lagi panas sekali, Karena dia nggak panas, Dia lagi pergantian, Jadi kita kayak, Dingin lagi ke sana, Kalau di luar kota, Kan nggak panas sekali, Jadi, Itu yang paling nyaman, Kalau tempat-tempatnya itu, Semuanya membolehkan, Membalikkan, Sama kok, Beda lah sama yang di sini, Jalan-jalannya, Orang-orangnya di sana gimana juga, Jadi, kalau di sana itu, Pasnya kami datang, Belum, Bisa dibilang, belum musim salju lah ya, Kan musim salju mungkin, Bulan 12-1, Itu kayak, Mau masuk ke musim salju, Jadi udah dingin-dinginnya, Jadi, Kita orang Medan tau lah gimana, Ini panas, nggak panas, hujan, Jadi kok datang ke sana, Ya, kita marulah, Nah, kawan-kawan semua, Dingin lagi, dingin lagi, Jadi, Yang paling penting pertama, Itu, Pas, Keluar dari bandara itu, Bandara musim itu kan, keluar dari bandara, Saya, itu lah marul-marulnya mungkin, Kayak, Musim-musim nafas, Asap-asap gitu kan, Padahal kok misalnya, Orang-orang, Dari Indonesia, Nggak pernah ngerasain udara, Nampaknya, Enak lah, Kan tadi cari makannya itu kan, Kalau malam itu kan, cari makan sendiri, Itu gimana sih, Kalau misalnya itu kan, Semuanya halal, Atau ada yang jadi surjiknya, Makan halal, Oh ada, Itu lah yang ditanya waktu itu, Sempat, Kami sebenarnya udah bilang di awal, Kalau kami itu, Semua Indonesia itu, Mungkin, memang ada 2 orang yang, Masih itu kan yang cewek, Mungkin yang cowok, semuanya muslim, Kita bilang, kalau kami itu nggak makan, Babi, Yang haram lah, Tapi mereka datang juga, Tapi di malam itu, kami itu, Jalan, Bersama orang-orang Korea, Jadi 10 lah, Kota itu, Kan, Bukan kayak, Prioritas, Agamanya mungkin, Jadi, Dibilang, Yang menyediakan makanan halal, Kami itu kan, Kalau makan malam itu, Nggak makan di tempat yang halal, Kami itu makan, Iya, pokoknya, Walaupun itu haram, ada babinya ada, Tapi kami, Kami makannya makanan lain, Kan nggak boleh jual makanan, Jadi pas malam itu, Kami bersama 10, Itu dengan, Berapa jam kami jalan-jalan sendiri, Makan nggak dapat-dapat, Makanan yang, Dibilang halal juga, Mungkin orang-orang ini capek, Mikirnya, Apa aja yang kami makan, Di bawahnya ke, Makanan ini, Kami kan, Kami makan itu, Kami makan itu, Kami makan itu, Kami makan itu aja, enak aja itu, Jadi besok paginya, Kan kami mumpul lagi, Di sekolah, Kami mumpul sama guru kami, Kayak guru dari Korea ini nanya, Mereka, Makan dimana malam hari ini, Dalam bahasa mereka lah ya, Berarti, Belum kenal bok, Kan nggak ada yang halal, Semuanya haram, Setelah kami tahu, Semuanya haram, Terakhir, Dibilang sama guru-guru ini, Dari Indonesia juga lah kan, Dalam bahasa Korea, Malamannya, Nggak terlupakan juga, Makan ayam atau daging aja, Nggak tau apa-apa juga kan, Makan aja, Besoknya ketahuan itu, Nggak disukain, Nggak disukain, Yang lain-lain, aman aja, Boleh nggak sih, Tips atau, Cara-caranya, Biar bisa ikut program ini, Memotivasi, Karena kan banyak sekarang, Jalan-jalan, Jangan takut mencoba sih, Bahasa Inggris, Yang harus kita tinggal, Kita juga berani, Ngomongnya juga, Berani ngomong bahasa Inggrisnya, Waktu mungkin kurang, Nggak apa-apa, yang penting, Orang harus siap, Di tempat-tempatan sih, Iya juga ada sih, Jangan ragu-ragu, Selagi itu kan positif, Kenapa enggak, Jangan satu kali, Di Korea semua bahasa Inggris, Walaupun misalnya kami dituntut, Dari sekolah seluruh Inggris, Di sana sebenarnya enggak, Karena kami pun, Ngomong bahasa Inggris sana, Kita semua bahasa Inggris orang mana itu, Kurang, Paling yang bahasa dasarnya, Kalau ngomong sehari-hari, Ya pakai apa juga, Tapi juga, Kami kasih bahasa Korea, Mereka bilang, mereka seti juga, Mereka seti baru kasih ke kami, Nggak penuhnya bahasa Inggris, Satu-satunya di sana, Dari sana itu pasti ada, Caranya kita mengkomunikasi, Sama tipsnya mungkin, Tipsnya mungkin ya, Tidak dikenal sama dulu, Bahasa Inggris, Waktu masa abang memang, Sama misiknya dikenal juga, Tapi, Tahun lalu, Sebulan lalu aja enggak ada ya? Oh ada, tapi masih tua, Tuhan tahun lalu kan kami, Baru masih tua, Tahun ini, Kalau sekarang panggil itu, Se-Koreanya, Misalnya dari Jepang, Jepang ada, Jepang ada, Ada beberapa negara, Mereka itu bakal, Kolaborasi lah mereka kan, Dan, Mereka itu bakal datang ke Medan juga, Selang dua bulan lah ya, Mereka, Kami datang di sana bulan sebelas, Mereka datang di sini bulan berdua, Mereka datang di sini berdua, Selang dua bulan lah, Mereka datang ke sini, Kita rasain juga lah, Bagaimana, apa yang harus dilakukan, Seperti itu lah, Apa yang harus dilakukan mereka di sana, Sama yang kita lakukan ke mereka di sini, Terima kasih Bang Rizky dan Kak Alia, Udah ngasih pengalaman, Tapi, Boleh gak sih kita balik ke awal tadi, Tentang PTN, Dan, Pendinasan, Buat Kak Alia dulu nih, Kan bentar lagi keunggulan SMPP ya, Gimana sih persiapan kakak, Selama ini gitu, Atau ada pilihan lain di Indonesia itu, Mau coba, Misalnya, Sebenarnya, belum ada, Ketirannya loh sekarang, Kalau misalnya, nanti ada, Tempatan mungkin mau dicoba, Siapanya sih, Sampai sekarang, Latihan, Latihan soal itu sih, Kan kita gak tau kan, Nanti jendelan ini juga kan, Jadi ya, Belajar aja lah, Gimbal gitu, Gimbal aja, Kalau buat Abang sebenarnya, Abang juga ambil edisi benar-benar, Nggak bisa juga, Kita pastikan, Jadi, Nggak bisa banget, Ambil edisi Gimbal, Kalau persiapan, Gimbal ini kan emang, Dari kelas 10 sampai kelas 12, Kalau misalnya mau ambil edisi Gimbal ini, Harus bagus-bagus lah, Dari kelas 10 sampai kelas 12, Belajar, Kalau, Udah yakin tuh, Pasti bakal lulus edisi Gimbal tuh, Kalau misalnya, Abang ini belum tau juga nih, Karena kan, Bakal ikutin, Banyak tes juga nanti kan, Karena Abang juga mau ke sekolah, Mungkin ada, BDN atau BDU, Ini tesnya udah ngomong dulu tadi, Di bulan Lila, Sebulan lagi, Di bulan April, Udah tes semualah, Jadi persiapan Abang sebenarnya, Udah dimaksudnya, Dari nasional sekolah itu, Jadi setiap hari, Gimbal aja lah, Gimbal ke sana, Gimbal Apremis, SOSES, Semuanya, Persiapan edisi Abang, Belum ada, Kalau boleh tau nih, Jurusan dan Universitas yang se-alian, Dan mengerisi, Kalau Abang, Ambilnya, Universitas Indonesia, Hukum-hukum, Udah mudah-mudahan, Terima kasih, Terima kasih, Pengajiannya, pendidikan dokter utuh, Pilihan aja sih, Terima kasih, Buat pengalaman, Dan memotivasi, Kita cerita dari se-alian, Jadi mungkin, Yang terbaik dari kami, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Other Creators