Details
Me and English Department
BLACK FRIDAY SALE
Premium Access 35% OFF
Details
Me and English Department
Comment
Me and English Department
The speaker, Febriola Anding, introduces herself and shares her journey from being a high school student to becoming a college student in the English Department of Politeknik Negeri Padang. She talks about her hobbies and her family. She then discusses her experiences as a student during the COVID-19 pandemic and the challenges of online learning. She also mentions her struggles with exams and the difficulties of studying on her own. She eventually transitions to her college journey and the various entrance exams she took. She expresses her joy in being accepted into the English Department and her determination to succeed. She talks about the different enjoyable subjects in her program and how she realized that studying English was her passion. She hopes that her college experience will be the starting point for her success and that she will continue to grow as a person. She concludes by thanking the listeners and saying goodbye. Halo, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ketemu lagi di the last podcast dengan aku, the one and only Febriola Anding. Nah, di podcast kali ini aku mau ceritain tentang diri aku, dan juga aku mau share perjalanan aku dari aku jadi siswa SMA sampai sekarang jadi mahasiswa di English Department Politeknik Negeri Padang. So, stay tuned terus and happy listening. Nah, seperti yang udah aku bilang di awal tadi, nama pannya aku itu Febriola Anding, dan teman-teman di sekolah maupun orang-orang di rumah itu malinggil aku orang. Aku lahir di Bukit Tinggi tanggal 17 Februari 2004, dan aku punya dua adik, ya aku anak pertama, jadi adik aku yang pertama itu cewek, dan sekarang dia lagi di kelas 2 SMA. Dan yang terakhir itu adik aku cowok yang sekarang dia itu di kelas 6 SD. Hobi aku dengerin musik, memasak, dan juga main game. Terus apa lagi ya? Kayaknya udah dulu dibuat pengenalannya, kita lanjut ke share-share pengalaman aku selama jadi siswa hingga jadi mahasiswa. Aku masuk SMA di pertengahan tahun 2019, di SMA N 1-K. Dan seingat aku, sekitaran satu semester di kelas 10, abis itu kami diliburkan, nggak kami aja sih, semuanya diliburkan, karena adanya wabah virus corona. Jadi semua pembelajaran itu harus dilakukan secara daring alias online. Jadi tiap hari, tiap jam sekolah itu harus standby HP buat aksen, bikin tugas, lihat video, zoom, dan segala macemnya. Part paling susahnya adalah saat ujian, dimana kita harus belajar sendiri. Dan saat ujian itu pun soal-soalnya susah banget, karena kita nggak ngerti dari belajar kan. Jadi mau nggak mau, kita harus tetap buat, harus tetap isi, jika nggak, kita kosong. Tapi kalau kita isi salah, itu bakal buat awkward thinking juga. Serba salah ya. Nah, di kelas 3 udah mulai tatap muka, walaupun masih pake sif-sif gitu. Dan sampe lah di masa-masa penerimaan mahasiswa baru. Nah, saat itu aku ikut SNMPTN, SBMPTN, dengan pilihan statistika dan juga matematika, tapi tidak ada yang lolos. Abis itu ikut sekolah kedinasan STIRS, dan juga belum berbeki. Akhirnya ikut mandiri UNB, tapi juga belum berbeki. Saat itu aku lihat Politeknik masih buka seleksi, dan aku searching jurusan yang kira-kira cocok, dan akhirnya nemu D3 Bahasa Inggris. Akhirnya aku daftar, ujian, dan Alhamdulillah keterima di pilihan satu D3 Bahasa Inggris. Perasaan saat keterima itu yang pastinya sangat senang karena bisa berkulil di tahun taman, dan juga nggak ngecewain orang tua lagi. Karena jujur aku agak berat hati jika harus kuliah di jalur mandiri ataupun kampus swasta, karena sebagai anak pertama, aku tentunya nggak mau membobani orang tua aku. Nah, di D3 Bahasa Inggris, aku awalnya mikir kayak pasti setiap hari belajarnya grammar dan writing terus, yang mana itu tuh susah dan membosankan. Ternyata aku salah karena banyak mata kuliah lain yang menyenangkan, yang pastinya berguna buat dunia serga setelah lulus dari jurusan Bahasa Inggris ini. Seperti reading, speaking, listening, writing, grammar, translation, computer application, digital multimedia, mice, dan masih banyak lagi. Makin kesini, aku jadi mikir kayak D3 Bahasa Inggris ini takdir aku dan pasien aku juga karena D3 Bahasa Inggris ini aku enjoy dan sesuai dengan minat aku. Karena sebelumnya aku nggak ririk politeknik sama sekali, tapi ternyata disinilah pasien aku. Semoga D3 Bahasa Inggris ini jadi titik awal kesuksesan aku dan semoga aku bisa berubah menjadi orang yang lebih baik lagi ke depannya. Amin, nirabaan. Terima kasih karena telah mendengarkan ceritaku hari ini. Sampai jumpa di lain waktu. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.