Home Page
cover of sosio UG a
sosio UG a

sosio UG a

00:00-07:17

Nothing to say, yet

Podcastspeechsinginga capellachoirchant
0
Plays
0
Downloads
0
Shares

Transcription

The podcast episode featured special guests who introduced themselves. They discussed the topic of conflict resolution, emphasizing the importance of communication and avoiding violence. They mentioned the concept of segregation as a way to resolve conflicts by separating conflicting parties. They gave an example of a conflict between two groups of students and how the police intervened to separate them. They also discussed the concept of ceasefire, which refers to temporarily stopping warfare to reach an agreement. They mentioned a historical conflict between Indonesia and the Netherlands and how it was resolved through negotiations and agreements. Finally, they concluded the podcast, thanking the guests and hoping that the information shared would be educational for the viewers. Hai, Assalamualaikum. Waalaikumsalam. Jadi bersama saya Fatima di Podcast Toki Tun. Nah guys, kali ini kita ada kedatangan orang-orang spesial nih. Boleh dong dikenalin dirinya masing-masing. Jadi perkenalkan, nama saya Fajar Ahmad Kamil Yusuf Ginting. Saya Tafianola Batubara. Saya Azahra Gafina. Saya Sinta Malik Azahra. Nah oke, langsung aja kita ke topiknya. Jadi kan kalian tahu, kalau belakangan ini banyak banget nih konflik-konflik di mana-mana. Jadi menurut kalian, gimana sih cara penyelesaian konflik itu yang benar? Karena banyak banget yang menyelesaikan konflik itu dengan cara berantem atau bahkan sampai ngebunuh. Tapi kan lebih baik kita tuh ngomongnya baik-baik. Kita selesaikan secara ya secara baik-baik. Nggak harus ngebunuh atau berantem. Menurut kalian gimana nih? Kalau aku sih ada namanya segregasi. Gimana tuh maksudnya? Segregasi itu kalian beda dari metodologi dan regasi, yaitu tiap-tiap pihak yang memisahkan diri dan saling menghindar, tentu mengurangi kecegaman. Oh gitu, terus contoh konflik yang diselesaikan pakai segregasi itu gimana? Jadi kalau contoh konfliknya itu, kemarin aku ada baca berita nih, jadi ada dua kubu mahasiswa yang nggak setuju sama peraturan yang dibuat DDPR. Satu kubu setuju sama peraturan yang dibuat DPR, satu kubu nggak setuju. Jadi cara penyelesaian konfliknya itu, polisi memisahkan dua kubu itu dengan mobil balik ada. Oh gitu, aku baru tahu loh. Kalian juga baru tahu kan? Iya. Terus kalau misalnya tahap penyelesaian konflik tadi itu gimana? Tahap-tahapnya? Tahap penyelesaian konfliknya? Pertama masa buruh kubu-kubu ini, demonstrasi ini, mereka pertama membuat konflik. Habis itu masa-masa buruh ini, polisi-polisi ini sadar kalau mereka itu sebentar lagi, kalau dibiarkan, akan terjadi konflik yang anarkis. Jadi harus dipisahkan supaya tidak terjadi lagi konflik selanjutnya. Jadi dipasangnya mobil-mobil balik ada tadi. Berarti mereka dengan perang sekarang perang, berantem atau? Berantem. Oh gitu. Terus konflik apa yang diselesaikan pakai case free? Fire? Ceasefire ini. Jadi jadi itu ada namanya ceasefire. Itu akan jelasin sama teman saya. Jadi ceasefire ini kalau dalam bahasa Indonesia itu pencetan senjata. Nah itu pengertiannya itu kayak menanggupkan permutuhan atau peperangan menanggupkan permutuhan atau peperangan dalam jumlah, dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan berseluruh negaranya konflik diantara pihak-pihak yang terkait. Tahapan penyelesaiannya gimana tuh? Jadi ada konfliknya dulu ya. Aku pasti tahu. Jadi konfliknya itu, aku ada pernah baca kemarin, itu ada konflik antara Indonesia dan Belanda. Terus mereka berkonflik dan akhirnya membuat perjanjian namanya ROIM dan ROEN. Terus tahap-tahap penyelesaian itu awalnya mulai dari awal Indonesia berhasil mempromosikan kemerdekaan. Terus si Belanda ini gak mengakui Indonesia secara defaktor. Kemudian mereka membuat perjanjian linggar jati. Lalu si Belanda ini dia itu mengingkar janji dengan cara membuat serangan militer, eh serangan segresi militer satu. Terus kemudian PBB membuat komisi komisi tiga negara ke TN lalu di kapal milik Amerika Serikat. Terus kemudian itu hasilnya itu Belanda Belanda itu harus tetap harus tetap Gak usah gitu santai aja harusnya. Tapi kita pertama kali ya guys jadi kita pertama kali bikin podcast maksudnya ya baru pertama kali jadi agak deg-degan juga karena Belanda itu berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat. Terus kemudian Indonesia harus belajar dengan Belanda. Terus si Belanda ini ingkar janji lagi. Terus dikecam sama dunia internasional. Kemudian si Belanda ini orang ingkar janji dengan melakukan serangan segresi militer dua. Waktu dikecam sama dunia internasional kemudian mereka Belanda ini mintalah berunding lagi dengan si Indonesia. Jadilah perjanjian juta diroyen dan royen. Terus yang dikatakan bahwa Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai negara Indonesia Serikat dan Indonesia itu harus menyatakan kesediaannya untuk bekerjasama mengembalikan perdamaian serta menjaga ketetiban dan keamanan bersama dengan Belanda. Panjang ya penjelasannya. Tadi juga kita agak-agak juga. Tapi nggak apa-apa. Berarti Belanda itu memang suka ingkar janji. Iya. Gitu. Nggak ada yang mau nambahin? Ada yang bisa dijelasin lagi? Jadi si Spire tadi kan udah dijelasin. Tapi ini kesimpulanku kalau si Spire itu intinya dia berhenti perperangan gitu. Berhenti perperangan sementara untuk menyelesaikan mengevakuasi misalnya warga-warga sekitar. Misalnya di Palestina Israel kan pernah hari itu perang. Tahun kapan itu mereka si Spire untuk evakuasi masyarakat-masyarakat dalamnya. Nggak ada lagi nih yang mau njelasin lagi. Terima kasih ya penjelasannya. Oke. Jadi kali ini podcast Positun akan berakhir dari sini. Maksudnya kita akan berakhir. Kita akan akhiri podcast Positun. Terima kasih buat narasumber yang sudah hadir di podcast kali ini. Semoga apa yang disampaikan bisa dijadikan pelajaran. Bisa menambah ilmu juga ke depannya buat yang nonton. Jadi sekian dari saya sebagai moderator dan terima kasih juga narasumber. Terima kasih juga yang udah nonton. Bye! Assalamualaikum.

Listen Next

Other Creators