Details
Semoga bermanfaat
Details
Semoga bermanfaat
Comment
Semoga bermanfaat
Paul is sharing his experience of receiving a divine message from God. He is told to leave Jerusalem because the people there will not accept his testimony. He explains that he was present when Stephen was killed and even approved of it. However, God tells him to go to other nations and be a witness for Him. The lesson is that our past experiences do not guarantee success in the future. Only by following God's plan can our lives be effective. Paul's transformation from a persecutor to a witness is part of God's plan. He is instructed to leave Jerusalem and preach the Gospel elsewhere. By obeying God's plan, Paul's ministry will be successful. Shalom semuanya, hari ini kita bersama channel Live3Life Studio dimana hari ini kita akan belajar Kebenaran Firman Tuhan yang terambil di dalam kisah para Rasul, Basel 22 ayat 17 sampai ayat 21 Sesudah aku kembali di Jerusalem, dan ketika aku sedang berdoa di dalam baik Allah rohku diliputi oleh kuasa ilahi. Aku melihat dia yang berkata kepadaku, lekaslah, segeralah tinggalkan Jerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang aku. Jawabku, Tuhan, mereka tahu bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain, dan yang memasukkan mereka yang percaya kepadamu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus Saksimu itu ditumpahkan, aku ada disitu dan menyetujui perbuatan itu, dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tapi kata Tuhan kepadaku, pergilah, sebab aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain. Serusdara yang dikasih Tuhan bukan pengalaman di masa lampau, namun berjalan sesuai dengan rencana Tuhan di masa sekaranglah yang akan menjadikan hidup kita efektif. Seringkali orang berpikir bahwa bila di masa lampau dirinya memiliki pengalaman yang hebat, seperti misalnya telah menempuh pendidikan di sekolah yang terkenal, atau pernah bekerja di perusahaan yang besar, maka pasti dengan mudah ia akan meraih keberhasilan di masa depan. Hanya saja di dalam kenyataan pengalaman yang hebat di masa lampau, itu terjadi tidak dengan sendirinya menjamin keberhasilan di masa depan. Hanya bila kita berjalan sesuai dengan rencana Tuhan yang tidak pernah gagal itu, barulah terdapat jaminan bahwa hidup kita akan menjadi efektif. Prinsip itulah yang dikemukakan kepada Paulus di dalam kisah Prarasul 22. Memang di masa lampau, Paulus adalah seorang farisi yang dikenal aktif menganiaya para pengikut Kristus. Namun tidak dengan sendirinya pengalaman di masa lalu itu akan menjadikan Paulus seorang saksi Kristus yang baik. Di antara orang-orang Yahudi di Jerusalem. Alah ini, hal ini tidak terlepas dari rencana Tuhan bagi Paulus untuk menjadikan saksinya di antara bangsa-bangsa lain. Oleh sebab itu ia menyuruh Paulus agar meninggalkan Jerusalem dan pergi ke tempat yang jauh untuk memberitakan Injil di sana. Hanya dengan menaati rencana Tuhan, itulah baru pelayanan Paulus akan berhasil dan hidupnya menjadi efektif. Terima kasih Tuhan Yesus kiranya memberkati kita sekalian. Shalom.